Astaga, Ternyata Ada Bintang Vampir, SS Leporis Namanya
Wah, sempat “surprise” dan terkejut juga ketika baru tahu jika ternyata bintang-bintang ada yang bersifat vampire juga. Mungkin anda juga.
Soalnya selama ini, tahunya yang mempunyai sifat vampire, biangnya adalah Count Draculla. Atau, yang lebih modern, seperti pada Twillight Saga.
Itupun hanya sebatas pada film alias cerita.
Meski pada dunia nyata memang dikenal adanya kelelawar vampire, yang konon suka menghisap darah mangsanya.
Sebab istilah “ vampire” definisi umumnya adalah mahluk yang cara hidupnya ( suka ) menghisap darah mahluk hidup lainnya.
Tapi di dunia nyata ternyata sifat vampire juga terjadi atas langit sana.
Ternyata ada bintang yang suka menghisap “darah” bintang lainnya.
Tidak percaya ?
Coba perhatikan gambar ini :
Sistem Bintang Ganda SS Leporis.
Kredit : ESO/Digitized Sky Survey 2. Acknowledgment: Davide De Martin.
Dari gambar terlihat dua buah pasangan bintang. Citra kedua pasangan bintang yang diambil dengan teleskop virtual ( teleskop maya ) begitu tajamnya sehingga para astronom yang mengamati tidak hanya melihat pasangan bintang yang mengorbit satu sama lainnya namun juga bisa mengukur ukuran bintang terbesar di antara keduanya.
Bintang ini merupakan sistem bintang ganda, yang bernama SS Leporis dan terletak pada rasi Lepus (kelinci). Sistem bintang ganda SS Leporis merupakan sistem bintang yang tidak “lazim”.
Mengapa tidak lazim ?
Sistem bintang ganda SS Leporis terdiri dari dua bintang yang mengitari satu sama lainnya selama 260 hari. Dikatakan tidak lazim karena satu bintang menghisap bintang lainnya.
Sebagaimana yang telah diamati oleh para astronom di Observatorium Paranal dengan menggunakan teleskop virtual, diketahui jarak antara kedua bintang cukup dekat. “Hanya” sedikit lebih jauh bila dibandingkan dengan jarak antara Bumi dan Matahari.
Pada jarak yang “dekat” itu, bintang terbesar dan terdingin merentang sekitar 1/4 jarak keduanya – besarnya sampai jarak Merkurius.
Dan karena jaraknya yang dekat, ternyata bintang pasangan yang lebih panas telah menghisap setengah massa bintang yang lebih besar.
Jadi bintang yang lebih panas menjadi vampire terhadap bintang yang lebih dingin.
Sehingga menurut Henri Boffin dari ESO, system bintang ganda ini termasuk unik dengan adanya materi yang “dihisap” dari bintang satu ke yang lainnya.
Meskipun model seperti ini sudah pernah ditemukan sebelumnya, yang menjadikan tidak biasa pada system bintang ini adalah cara transfer massanya yang berbeda dengan model transfer sebelumnya.
Sebab hisapan dari bintang vampir SS Leporis ini jauh lebih lembut dan lebih efektif.
Akibatnya para ahli ini mejadi lebih sulit, ketika menjelaskan bagaimana bisa bintang raksasa merah mengalami kehilangan materi pada bintang pasangannya.
Itulah sebabnya beberapa astronom menduga, jika yang terjadi sebenarnya bukan merupakan aliran materi dari bintang yang satu ke yang lainnya.
Tetapi, merupakan sebuah angin bintang yang menghembuskan materi bintang raksasa lalu “ditangkap” oleh pasangan bintang yang lebih panas.
Para Astronom berhasil melihat “kisah vampire sesame bintang“ ini setelah menggabungkan 4 buah teleskop di Observatorium Paranal milik ESO, sehingga membentuk teleskop virtual yang berdiameter 130 meter dengan ketajaman pandangan 50 kali lebih tajam dari teleskop Hubble.
Akurasi ketajaman pandangan dari ke-4 teleskop VLT dalam mengumpulkan cahaya tidak hanya menghasilkan citra atau gambar yang lebih tajam, tetapi juga lebih cepat dari teleskop yang biasanya.
Masih tentang luar angkasa, yang ini tidak kalah dahsyatnya :