-->

Memanfaatkan Sampah Rumah Tangga Menjadi Sumber Uang

Selama ini sampah rumah tangga selalu menjadi permasalahan tersendiri. Terutama di kota-kota besar yang begitu padat penduduknya namun sangat terbatas lahan penampung yang tersedia. Bahkan karena begitu memprihatinkannya permasalahan sampah ini, sampai-sampai salah seorang aktor papan atas Hollywood kenamaan, merilis sebuah film yang temanya khusus tentang masalah sampah atau limbah rumah tangga ini.

Di daerah-daerah pedesaan dimana lahan kosong masih tersedia cukup luas, permasalahan sampah rumah tangga – meski sebenarnya tetap menggganggu – belum menjadi kendala yang begitu besar. Pada umumnya penduduk di daerah pedesaan masih bisa memanfaatkan lahan mereka sendiri untuk tempat penimbunan sampah yang dihasilkan dari sisa kegiatan rumah tangganya.

Sedangkan di kota-kota besar, penanganan sampah dilakukan secara kumulatif. Penduduk menyediakan tempat-tempat sampah di rumah masing-masing untuk menampung sampah rumah tangga yang mereka hasilkan. Kemudian secara berkala sampah rumah tangga ini diangkut oleh petugas dari Dinas kebersihan, yang selanjutnya dikumpulkan menjadi satu untuk ditimbun di Tempat Pembuangan Sampah ( TPS ).

Masalah sampah rumah tangga, disamping akan membawa dampak buruk terhadap kesehatan jika tidak tertangani dengan baik dan benar, juga sangat mengganggu dari segi keindahan dan estetika., baik dari sudut pandang warga ataupun tata kota.
Oleh sebab itulah, saat ini Pemerintah Daerah ( Kabupaten ) makin marak dalam menggalakkan upaya-upaya untuk penanganan sampah ini.

Mulai dari penggalakan sosialisasi tentang kesadaran akan kebersihan dan kebersinambungan lingkungan, menggerakkan langsung perangkat-perangkat di desa, menyediakan fasilitas tempat sampah di lokasi-lokasi publik, sampai dengan pembentukan bank-bank sampah.
Dan anda tentu sudah akrab dengan adanya slogan 3 R: Re-use, Recycle dan Recovery, yang intinya merupakan program untuk daur ulang sampah.

Kaitannya dengan slogan itu pula, pemerintah menganjurkan dan mendorong masyarakat supaya mulai lebih peduli – meskipun hanya ketika akan membuang sampah – agar berupaya memisahkan sampah-sampah yang mereka buang.
Sampah organik ( sampah yang mudah terurai, biasanya dari bahan alami ) dan sampah an organik ( sampah-sampah yang lebih sulit terurai, biasanya dari bahan sintetik ).

Dan kaitannya dengan program ini pula, tempat-tempat sampah yang disediakan di lokasi publik biasanya terdiri dari 2 buah bak sampah. Bak sampah organik dan yang stau bak sampah non organik. Program pengelolaan sampah ini semestinya, tidak hanya menjadi perhatian dan tanggung jawab pemerintah saja. Bahkan seharusnya, justru merupakan perhatian dan tanggung jawab masyarakat sendiri. Sebab, masyarakatlah ( rumah tangga ) yang menghasilkannya dan masyarakat pulalh yang akan terkena langsung dampaknya. ( Ini dapat jelas terlihat ketika hari-hari libur, terutama sesudah hari raya, sampah-sampah rumah tangga “menggunung” di masing-masing pelataran rumah ).

Hanya saja harus diakui jika peran masyarakat dalam hal masih terasa sangat kurang. Kebanyakan masyarakat beranggapan, bahwa masalah sampah dan kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab pemerintah semata. Mau enaknya, tidak mau akibatnya.

Ini bisa terjadi karena – mungkin – masyarakat masih kurang kesadaran dan kurang peduli dengan masalah kebersihan lingkungannya. Atau bisa jadi beranggapan bahwa sampah rumah tangga – tidak akan memberikan apa-apa- tidak bisa mendatangkan manfaat dan penghasilan. Kecuali menimbulkan masalah saja.

Padahal kalau mau mencermati dan jeli, bahkan sampah rumah tangga juga bisa dimanfaatkan sebagai cara mendatangkan uang.


Ya, jika tahu caranya,masyarakat bisa memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai sumber uang.
Sebagaimana diketahui sampah rumah tangga biasanya ( penggolongan umumnya ) akan dibedakan menjadi 2, sampah organik dan sampah non organik.
Untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber uang sampah rumah tangga, harus dipilah-pilah lagi berdasar bahan dan komponennya.

Secara garis besarnya, cara memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai sumber uang dapat dilakukan sebagai berikut :

● Selalu sediakan 3 ( tiga ) buah tempat sampah di rumah
- 1 buah tempat sampah untuk pembuangan bahan organik biasanya, seperti daun bekas, makanan bekas, sisa-sisa kupasan sayuran dan buahan, dan sebagainya
- 1 buah tempat sampah untuk penampungan khusus bahan kertas bekas, koran bekas, kertas bungkus makanan dan sejenisnya
- 1 buah tempat sampah khusus untuk penampungan bahan-bahan dari plastik bekas

● Setiap akan membuang sampah selalu pisahkan dan tempatkan pada masing-masing tempatnya

● Pada dasarnya, ketiga jenis sampah rumah tangga tersebut, semuanya dapat dimanfaatkan untuk sumber mendapatkan uang.
Sebagai contoh, sampah yang berupa sisa-sisa daun atau makanan bekas bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk ( kompos ) organik. Yang pada akhirnya bisa diproduksi secara komersial atau dijual. Namun karena cara ini cukup rumit dan butuh waktu lebih, untuk saat ini belum akan membahasnya.

● Jadi tinggal 2 jenis sampah saja. Sampah kertas dan sampah plastik.
Kedua jenis sampah ini bisa “langsung” dijadikan sumber mendapatkan uang. Tanpa melakukan perlakuan apapun atau pekerjaan tambahan lainnya.

● Yang perlu dilakukan hanyalah yang seperti di atas. Sediakan tempat sampah terpisah, dan buang sampah secara terpisah pula.
Dan dalam periode waktu tertentu – 1 bulan atau 2 bulan sekali misalnya – anda tinggal mengumpulkan dan menjualnya.

● Sebagai gambaran, pada saat ini harga kertas bekas yang berupa box, seperti box mie instant, box kemasan elektronik dan sejenisnya mencapai harga harga sekitar Rp. 2100 per kilonya.
Sedangkan untuk kertas bekas campuran ( OCC ) berharga Rp. 1700 per kilonya. Itu untuk harga pabrik.
Sampah jenis ini biasanya dimanfaatka sebagai bahan baku pembuatan kertas daur ulang.
Bahkan harga untuk plastik bekas bisa mencapai di atas Rp. 7000 per kilonya.
Itu untuk harga pabrik yang membeli. Sedangkan harga untuk para pengepul keliling biasanya sekitar 60 % dari harga pabrik.

● Kertas bekas dan plastik bekas ini nantinya akan dipergunakan sebagai bahan baku untuk pabrik-pabrik yang bergerak di produksi daur ulang kertas bekas.

● Nah dari gambaran itu, anda bisa hitung-hitung sendiri. Berapa rupiah, uang yang dapat anda hasilkan hanya dengan memanfaatkan sampah rumah tangga anda. Dan biasanya dari tahun ke tahun terjadi kenaikan harga.

Maka tidak ada salahnya dan tidak ada beratnya jika mulai sekarang kita semua memulai cara ini. Pisahkan sampah pada tempatnya.
Dari pada hanya terbuang sia-sia, dengan cara yang amat sangat sederhana ini anda dapat memanfaatkannya sebagai sumber pendapatan uang. Sambil menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, anda dapat penghasilan dan cari duit dari barang yang terbuang.
Tidakkah anda tertarik ? Apa tidak sebaiknya dimulai dari sekarang ?

You may like these posts