-->

Memanfaatkan Sludge Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kertas

Selama ini sudah banyak orang yang tahu jika sludge ex IPAL, yaitu sludge yang dihasilkan sebagai hasil padatan akhir pada Instalasi Pengolahan Air Limbah dapat di daur ulang dan dimanfaatkan kembali.

Daur ulang dan pemanfaatan sludge sisa hasil pengelolaan air limbah yang dilakukan ( oleh para pelaku industri ) pada umumnya mencakup 3 metode :


1●

Sludge digunakan sebagai bahan urugan dan timbunan atau dibuang ke TPA

Ini cara yang paling konvensional dan paling banyak dilakukan. Karena merupakan cara yang paling mudah dan paling murah. Namun semakin ketatnya penerapan peraturan perundangan di bidang lingkungan hidup, cara ini dilarang dan termasuk dalam kategori Open Dumping. Sebab secara umum sludge ex IPAL diidentifikasi sebagai limbah B3. ( meski sampai saat ini masih banyak pelaku industri yang mencuri-curi untuk melakukannya ).

2●

Sludge dimanfaatkan sebagai campuran bahan baku pembuatan pupuk organik

Meskipun cara ini termasuk metode yang cukup prospektif, namun saat ini masih jarang yang melakukannya. Faktor biaya operasi dan ketersediaan sarana adalah pertimbangan utamanya.

3●

Dilakukan sludge burning

Disini sludge dibakar sebagai tahap akhir penghancurannya. Untuk efisiensi dan efektivitas pembakarannya sludge yang telah dikeringkan biasanya dicampurkan pada umpan bahan bakar Boiler.
Cara sludge burning ini cukup bagus, namun prosesnya tergolong cukup rumit.

Maka, meski sudah banyak yang tahu jika sludge ex IPAL ini bisa didaur ulang dan dimanfaatkan kembali, tetapi – bisa jadi – tidak banyak yang tahu jika sludge ex IPAL ternyata juga bisa dimanfaatkan dengan metode yang lainnya.
Dan eloknya, metode satu ini tidak hanya “akan menghabiskan biaya “ tetapi justru akan menjadi “sumber pemasukan dana”, tanpa melakukan banyak treatment ( perlakuan ) padanya.
Metode daur ulang dan pemanfaatan apa itu ?
Pemanfaatan sludge ex IPAL sebagai bahan baku dan atau bahan bantu produksi daur ulang kertas bekas.

Sebagaimana diketahui, dalam industri pembuatan kertas selain dibutuhkan serat ( fiber ) yang dicatu dari bahan baku juga membutuhkan bahan pengisi ( filler ) untuk menekan biaya produksi.
Ada banyak bahan bantu filler yang biasa dan dapat digunakan dalam industri pembuatan kertas ini. Yang umum adalah seperti Calsium Carbonat ( CaCO3 ), tepung tapioka dan sebagainya.
Dalam hal ini, untuk tujuan sebagai pengisi ( filler ) sludge ex IPAL dapat digunkaan sebagai bahan substitusi atau bahan pengganti.
Sebab sludge ex IPAL memang mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan dalam peranannya sebagai bahan pengisi. Bahkan dalam beberapa segi teknis lainnya, sludge ex IPAL mempunyai beberapa kelebihan tersendiri, bila dibandingkan bahan pengsisi yang dijual secara komersial.

Secara prinsip ( secara teoritis ) semua sludge yang dihasilkan sebagai sisa Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) dapat dimanfaatkan untuk tujuan ini.
Namun dalam praktek lapangannya tentu saja tetap ada batasan-batasan tersendiri.

Untuk dapat mendaur ulang dan memanfaatkan sludge IPAL ini, ada beberapa pedoman umum, yang garis besarnya adalah sebagai berikut :

a● Lebih disukai sludge yang digunakan adalah sludge sisa IPAL pada industri kertas hulu atau industri kertas yang memanfaatkan bahan baku asal berupa Pulp.

Sludge pada jenis ini bisa dikatakan sebagai sludge dengan kualitas paling bagus untuk bisa dipergunakan sebagai bahan baku dan atau bahan bantu produksi daur ulang kertas bekas. Sebab sludge dari industri hulu ini umumnya masih mempunyai kandungan fiber ( serat ) yang sangat tinggi.
Dari pengalaman, jika dilakukan analisa Laborat, kandungan fibernya masih bisa mencapai 400 CSf ( Canadian Standard Freenes ).

Catatan :

Freenees adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap kandungan serat dalam suatu bahan. Ada banyak cara pengukuran. Dan Canadian Standard Freenes adalah salah satu metode yang paling umum digunakan.

b● Sludge ex IPAL dari industri kertas sejenis.
Yaitu industri kertas yang meski tidak menggunakan bahan baku inti berupa pulp, tetapi menggunakan bahan baku kertas lainnya. Untuk sludge ex IPAL dari industri ini Freenes yang dibutuhkan sekurang-kurangnya sebesar 170 Csf. Sedangkan pada kondisi idealnya adalah 250 Csf.

c● Sludge sisa IPAL dari industri lainnya perlu dilakukan pengecheckan terlebih dulu.
Sebab dikhawatirkan terdapat kandungan yang bisa mengakibatkan ketidaklancaran proses.

d● Yang paling perlu diperhatikan adalah masalah pengaturan komposisi bahan baku.
Sebagai patokan sederhana, komposisi bahan baku dengan penggunaan sludge pada masing-masing Freenes adalah :
- Sludge dengan Freenes 400 Csf dapat digunakan sebagai campuran bahan baku dengan kompoisisi sludge maksimal 40 % dari total bahan baku
- Sludge dengan Freenes 250 Csf dapat digunakan sebagai campuran bahan baku dengan kompoisisi sludge maksimal 30 % dari total bahan baku
- Dan Sludge dengan Freenes 170 Csf dapat digunakan sebagai campuran bahan baku dengan kompoisisi sludge maksimal 20 % dari total bahan baku

e● Hal lain yang perlu dilakukan adalah “penyesuaian” chemical.
Dengan pemanfaatan sludge HARUS dilakukan penyesuaian terhadap pemakaian chemical pada proses produksi. Terutama chemical yang mengambil peran flokulasi dan koagulasi pada proses.

f● Untuk sludge ex IPAL dengan spesifikasi di atas, dapat digunakan sebagai campuran bahan baku pada industri daur ulang kertas, dengan jenis produksi kertas kasar, misal : kertas pembungkus makanan, Medium Liner atau Bleach Kraft.

g● Sedangkan sludge dengan spesifikasi dibawahnya kurang cocok digunakan untuk produksi tersebut. Sebab akan terlalu menyulitkan pada proses produksinya. Untuk sludge dengan spesifikasi di bawahnya sebaiknya digunakan untuk campuran bahan baku produksi kertas “gembos” atau kertas tatakan wadah telur.
Sebagai gambaran sederhana, harga sludge ( dari industri kertas sejenis ) terakhir adalah berkisar 700 Rupiah per kilo basis kering. Maka jika anda kebetulan menghasilkan jenis ini, bisa dihitung sendiri berapa dana yang akan anda dapatkan dari IPAL anda. Atau jika anda pemanfaat, dapat dihitung sendiri berapa biaya produksi yang dapat anda hemat.

Catatan :
Spesifikasi dan metode di atas berdasar pengalaman admin selama 10 tahun bekerja di industri daur ulang kertas. Pada pabrik lain mungkin butuh spesifikasi dan metode yang berbeda.
Bila ada yang lain silahkan berbagi.

You may like these posts