-->

Mau Tahu Kode Rahasia Peluncuran Rudal Nuklir AS ? Ini Kombinasi Angkanya

Pasca Perang Dunia Kedua muncul dua kekuatan besar yang saling bersaing dan mencoba menguasai hagemoni dunia.
Blok Timur yang menganut faham Sosialis – Komunis yang di komandoi oleh Uni Sovyet ( sekarang Rusia ) dengan sekutu utama negara-negara Eropa Timur juga China.
Dan blok Barat di bawah Amerika Serikat dengan paham Liberalis, dengan sekutu utamanya negara-negara Eropa Barat.

Meski saat itu secara teknis yuridis merupakan “masa damai”, namun hakekatnya persaingan antara kedua blok tersebut begitu hebatnya.
Bahkan sedemikian hebat persaingan kedua blok tersebut maka masa tersebut sering dinamakan dengan era Perang Dingin. Persaingan ( pertikaian di bawah tanah ) antara Uni Sovyet dan Amerika Serikat.
Persaingan yang terjadi tidak hanya pada pertarungan ideologi, memperebutkan pengaruh politik dan kekuasan, juga sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
Namun persaingan yang paling hebat yang sesungguhnya terjadi pada bidang persenjataan perang.

Tidak hanya persenjataan konvensional, masing-masing negara saling memata-matai dan berlomba mempersenjatai diri dengan berbagai persenjataan yang terkadang sulit dibayangkan oleh orang awam.
Mulai senjata peralatan berat, senjata biologis, senjata kimia, sampai senjata-senjata yang menyerupai cerita fiksi juga dikembangkan.
Dan yang amat sangat paling mengerikan tentu saja adalah senjata pamungkas pemusnah massal, NUKLIR !

Di berbagai wilayah dengan berbagai kamuflase kedua negara berlomba membangun dan menyiapkan bunker-bunker bawah tanah untuk peluncuran rudal berkepala nuklir. ( Meski selama ini selalu dirahasiakan, akhir-akhir ini sudah banyak yang mulai terkuak ).
Tidak hanya sekedar menyiapkan, ngerinya kedua negara ternyata sudah pada tahap siaga perang ( nuklir ).

Seperti contoh, sebagaimana yang terkuak, Presiden AS, pernah John F Kennedy melembagakan perangkat keamanan senjata nuklir atau Permissive Action Link (PAL).
Pada tahun 1962 JFK menandatangani sebuah Memo Aksi Keamanan Nasional 160, yang mewajibkan agar semua rudal nuklir harus dilengkapi dengan sistem PAL.
Yang tujuannya untuk mencegah adanya tindakan yang melanggar terkait dengan penggunaan senjata pemusnah massal, nuklir.

Namun sebaliknya, para ahli nuklir saat itu menyatakan, bahwa pihak militer sebenarnya lebih mengkhawatirkan terhadap kemungkinan pusat komando atau adanya jaringan komunikasi yang rusak seandainya perang nuklir benar-benar terjadi, yang bisa menghalangi akses militer untuk mendapatkan kode rahasia atau otorisasi guna meluncurkan rudal tersebut saat benar-benar dibutuhkan.

Pada sebuah makalah yang berjudul, 'Keeping Presidents in the Nuclear Dark', yang ditulis oleh Dr Bruce G Blair yang bekerja sebagai petugas peluncuran nuklir ( AS ) yang siap diperintah dalam waktu penuh 24 jam, antara tahun 1970 dan 1974, dinyatakan jika Komando Strategis Udara tak terlalu mengkhawatirkan soal adanya tindakan yang tidak sah, ketimbang potensi pengamanan tersebut yang dapat mengganggu pelaksanaan peluncuran senjata saat perang.

Jadi, pada akhirnya mereka memutuskan untuk memilih kode keamanan yang paling gampang. Dan angka ( kode keamanan yang gampang ) tersebut dipilih oleh Komando Strategis Udara (Strategic Air Command) justru untuk membuat senjata nuklir dapat dengan cepat dan mudah untuk segera diluncurkan dalam kondisi mendesak dan jika diperlukan.

Mau tahu rahasianya ?

Dan kombinasi angka keamanan yang dipilih untuk digunakan guna menembakkan senjata paling berbahaya di dunia ini ( rudal nuklir ) di puncak Perang Dingin ini ternyata hanya terdiri dari kombinasi 8 angka yang sama yaitu "00000000."

Artikel itu mengklaim bahwa hanya butuh 4 orang untuk bekerja bersama-sama dalam peluncuran senjata nuklir mematikan dari gudang tertutup tempatnya bekerja.
Ngerinya – menurutnya - kombinasi vital ( yang sangat gampang ini ) untuk peluncuran rudal nuklir AS juga dicatat dan dibagikan ke sejumlah petugas. Meski tak gamblang menyebut kode persis,
"Checklist peluncuran kami, sebenarnya, memerintahkan kami, para kru peluncuran untuk memeriksa panel penguncian di fasilitas peluncuran di bunker bawah tanah untuk memastikan bahwa tidak ada angka selain nol sengaja disetel ke panel," tulis Blair.
Dan lebih ngerinya lagi, klaim artikel itu menyebutkan bahwa hanya butuh 4 orang untuk bekerja bersama-sama dalam peluncuran senjata nuklir paling mematikan dari gudang tertutup tempatnya bekerja !

You may like these posts