-->

6 Kekeliruan Terbesar Dalam Seni Rupa Yang Tetap Digunakan

Sebuah kekeliruan biasanya satu hal yang diupayakan untuk tidak terjadi dan sangat dihindari. Atau jika kekeliruan itu ternyata sudah terjadi, maka untuk selanjutnya hal yang keliru tersebut tidak digunakan lagi. Tetapi kenyataannya, tidak demikian halnya.

Ternyata di kehidupan ini begitu banyak suatu kekeliruan yang terjadi namun tetap dipercayai dan digunakan. Bahkan karena sudah terbiasanya kekeliruan tersebut, pada akhirnya dianggap sebagai sesuatu hal yang benar.

Makanya dari situlah, Jaya Suprana akhirnya mencetuskan istilah "kelirumologi".
Definisi detil dan pastinya, Jaya Suprana lah yang paling tahu. Tapi kalau dipahami secara bebas, artinya ..ya seperti yang di atas tadi.
Suatu hal yang keliru, namun tetap digunakan, bahkan dianggap sebagai hal yang benar.

Dalam kehidupan sehari-hari, kekeliruan seperti ini terjadi dalam berbagai macam bidang. Dan salah satunya adalah pada bidang seni rupa. Dari catatan Jaya Suprana terdapat beberapa kekeliruan terbesar dalam bidang seni rupa. Dan berikut ini adalah 6 Kekeliruan Terbesar Dalam Seni Rupa :

1. Dimulai dari yang paling terkenal di dunia, lukisan Monalisa
Tidak seperti nama yang diberikan oleh kebanyakan orang di dunia tentang sebuah lukisan yang dianggap paling misterius senyumannya, Monalisa.
Leonardo Da Vinci sendiri menyebut lukisannya yang paling terkenal di dunia ini dengan nama La Gioconda. Dan juga keliru jika menduga lukisan La Gioconda ini berukuran kolosal, sebab faktanya lukisan mahakarya dari Leonardo Da Vinci ini “ Cuma berukuran” 77 x 53 cm.

Lukisan mahakarya ini juga bukan merupakan lukisan “ yang langsung jadi”, sebab dari hasil analisa sinar X ternyata terdapat dua lapis lukisan bertema sama.
Kemudian orang-orang sering mengibaratkan sebuah kecantikan dengan kecantikan dan senyum Monalisa. Padahal jika ditilik dari kategori dan selera masa kini, lukisan tersebut bukanlah termasuk wanita yang cantik ( kalau tidak mau dikatakan jelek ).
Terlebih lagi dengan alis yang plontos, dicukur habis sama sekali. ( Konon kata orang Jawa, biar bisa lihat Genderuwo ! )

2. Lukisan Henri Matisse yang berjudul Le Beteau.
Ini mungkin kekeliruan dalam bidang seni rupa yang paling memalukan di dunia.
The Museum Of Modern Art, New York City, pernah dengan bangga memajang dan memamerkan lukisan tersebut. Setelah 47 hari baru disadari dan ketahuan kekeliruannya yang sangat parah.
Panitia penyelenggara lukisan ternyata menggantung lukisan tersebut secara terbalik !

3. Lukisan bertema kisah-kisah petilan dari Kitab Perjanjian Lama yang menghias langit-langit Kapel Sistine, Vatikan, Roma.
Orang umumnya mengetahui dan mengelu-elukan bahwa lukisan langit-langit tersebut adalah karya agung dari Michaelangelo. Padahal dalam jurnal mingguan Michaelangelo Buanarotti sendiri, tercatat tidak kurang dari 13 senirupawan yang terlibat dalam proyek lukisan tersebut.

4. Patung Nabi Musa
Disamping dikenal sebagai seorang pelukis ulung, Michaelangelo dikenal juga sebagai pemahat yang lihai yang paling berpengaruh di dunia. Salah satu karyanya yang juga terkenal adalah patung Nabi Musa, yang digambarkan mempunyai dua tanduk di bagian atas depan kepalanya.
Memang dalam Al Kitab tersurat bahwa Nabi Musa memiliki tanduk di kepalanya.
Namun ternyata kata “ tanduk” ini sebenarnya merupakan sebuah kekeliruan tafsir para alih bahasawan Al Kitab. Dalam bahasa Ibrani ( bahasa asli Nabi Musa ) kata dan lafal “tanduk” kebetulan mirip dengan “sinar”. Dan para penafsir Al Kitab terlanjur menterjemahkannya dengan kata “tanduk”, sehingga pada akhirnya Nabi Musa ditampilkan bertanduk pada kepalanya. Padahal seharusnya mempunyai sinar.

5. Lukisan Rembrand yang berjudul Jaga Malam
Lukisan mahakarya Rembrand yang ini merupakan koleksi kebanggan Rijsk Museum Amsterdam, Belanda. Kelirunya, Rembrand sendiri tidak pernah memberi nama lukisannya ini dengan nama “Jaga Malam”, tapi Rembrand sendiri menamakannya dengan “Rombongan Kapten Frans Banning Cocq dan Letnan Willem van Ruytenbursch”.
Mahakarya Rembrand ini semula dipajang di salah satu ruangan Balai Kota Amsterdam. Lukisan yang semula berwarna cerah dan terang sesuai adegan siang hari, menjadi gelap akibat tercemar polusi asap di musim dingin.
Karena khawatir akan rusak akhirnya pihak perawatan, permukaan lukisan tersebut ditambah lapisan vernis dicampur karamel. Sehingga lukisan yang sebenarnya menggambarkan adegan siang hari menjadi gelap seolah malam hari. Dan sejak itu entah siapa yang kemudian menamakannya dengan “ Jaga Malam”.

6. Lukisan mashur Washingthon Crossing Delaware karya Emanuel Leutze.
Lukisan bertema heroik menggambarkan adegan George Washington dengan gagah perkasa berdiri di atas sebuah perahu berhiaskan kibaran Amerika Serikat, The Stars and Stripes. Padahal bendera Amerika Serikut itu sendiri baru dikenal dan resmi disepakati sebagai bendera nasional AS pada 14 Juni 1777.
Dan itu berarti setengah tahun setelah George Washington menyeberangi sungai Delaware pada malam Natal di tahun 1776, seperti pada adegan lukisan Leutze tersebut. Wah, parah juga……….

You may like these posts