-->

5 Cara Mudah Melatih Berfikir Kreatif

Jika pada posting sebelumnya telah dibahas tentang cara-cara tepat dan bagaimana menyelesaikan sauatu masalah atau problema dalam artikel berfikir kreatif untuk memecahkan suatu masalah. Maka untuk kali ini akan disajikan tentang aplikasi dan cara melatihnya, 5 Cara Mudah Melatih Berfikir Kreatif.

“Kreatif” sebenarnya hanyalah merupakan sebuah kata yang pendek dan sederhana. Namun berkat pemikiran kreatif pulalah, kesuksesan besar, kemajuan teknologi, bahkan hal-hal lain yang tidak pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya, bisa dicapai.
Maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa berfikir kreatif merupakan kunci kesuksesan dan keberhasilan dalam menyelesaikan masalah.

Lalu, bagaimana cara untuk bisa berfikir kreatif ?
Berikut adalah 5 Cara Mudah Melatih Berfikir Kreatif yang dapat dicoba :

Berfikir : Semua Bisa Dilakukan
Meski pemikiran ini terkadang sulit tetapi yakinlah, sesuatu yang dikerjakan akan mampu diselesaikan. Artinya : harus optimis.
Buang jauh-jauh rasa dan ungkapan pesimis.
Misal : Saya MUNGKIN bisa mengerjakan.
Ganti dengan perasaan dan ungkapan optimistis.
Misal : Saya PASTI bisa mengerjakan. Bagi saya tidak ada kata menyerah”.
Pernyataan optimis melatih untuk berani masuk ke persoalan. Pola pikiran akan berkembang karena dipaksa memeras otak untuk mewujudkan tekad itu.

Hilangkan cara berfikir konservatif
Pola berfikir konservatif ditandai dengan masih adanya kekhawatiran dengan adanya perubahan, meski terkadang perubahan tersebut menguntungkan.
Perubahan ditanggapi dengan dingin atau bahkan dianggap sebagai ancaman. Kebanyakan orang lebih senang berfikir secara konservatif, karena merasa berada pada zona aman dan nyaman, serta takut mengalami kerugian.
Hendaknya disadari cara berfikir konservatif lebih banyak memasung pemikiran kreatif karena pikiran dibekukan untuk sesuatu yang statis. Sedangkan kebalikannya, berfikir kreatif, sifat statis dihilangkan diganti dengan dinamis.
Maka cobalah mulai menghilangkan sifat statis, gantilah dengan pola dinamis dalam berfikir dengan terus mengolah pemikiran untuk menemukan pola pikir efektif.

Setidaknya ada 3 cara untuk mulai menghilangkan pola pikir konservatif :

1. Terbuka terhadap masukan
Jangan takut terhadap ide, usulan bahkan kritikan. Karena semua itu akan merangsang untuk berfikir kreatif.
2. Berani mencoba hal baru atau sesuatu yang baru di luar bidang yang selama ini digeluti dan dikuasai. Hal-hal baru seperti ini akan “memperkaya” diri.
3. Bersikap pro aktif
Buanglah sikap “menunggu bola”. Ganti dengan “menjemput bola”. Berfikir pro aktif berarti membuat diri bebas memilih tindakan. Tentu saja berdasarkan perhitungan yang matang.

Tingkatkan kuantitas dan kualitas pekerjaan
Jangan cepat puas. Semakin puas diri, berarti menutup diri dari memperkaya perkembangan pemikiran. Kesanggupan menerima pekerjaan lain, berarti membuka diri pada tantangan baru. Untuk itu dituntut berfikir cerdas dan efektif.

Untuk ini ada 2 hal yang perlu dilakukan :
1. Tambah kuantitas pekerjaan
Jangan pernah mengeluh jika ada hal lain yang harus diselesaikan di luar pekerjaan pokok. Keterbukaan menerima pekerjaan lain membuat kita melatih diri. Sebab dalam kondisi tertekan hanya orang yang berfikir kreatif lah yang masih mampu untuk berfikir.
2. Tingkatkan kualitas pekerjaan
Artinya, sekecil apapun pekerjaan, jangan mengabaikan kualitasnya. Jangan asal-asalan.
Kualitas pekerjaan seseorang akan mencerminkan mutu pemikirannya. Semakin berkualitas pekerjaan, semakin berkualitas pula pola pikirnya.

Perbanyak kebiasan bertanya.
Bukankah ada peribahasa : “Malu bertanya sesat di jalan”.
Bertanya merupakan indikasi bahwa pikiran “masih jalan” dan selalu dinamis. Bertanya juga akan menguji daya kritis.
Kebiasaan bertanya jangan dipahami sebagai “ tidak mengerti”. Tetapi harus dipahami sebagai munculnya dinamika pemikiran. Bertanya merupakan sarana melatih pengembangan kreativitas.
Dengan bertanya, pemikiran akan bertemu dengan pemikiran orang lain yang mengandung hal baru, sehingga wawasan pikiran diperluas.

Jadi pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik berarti “sanggup” mendengarkan segala informasi dari luar. Dengan demikian memiliki “kekayaan”, banyak kesempatan untuk berfikir mengenai yang didengar.
Menjadi pendengar yang baik berarti mengerti betul setiap informasi yang masuk ke dalam alam pemikiran. Sehingga akan dituntut untuk berfikir kreatif, merespon sesuai yang dikehendaki dunia luar.

You may like these posts