-->

Dengan Cara Ini, Emas Ternyata Bisa Dibuat dan Diproduksi

Jika sempat mengikuti posting yang terdahulu, anda pasti menyimak bahwa sejak jaman dulu, manusia selalu berusaha untuk menciptakan dan membuat emas sendiri. Berbagai upaya dilakukan untuk tujuan ini. Bahkan dengan menggunakan ilmu-ilmu yang dianggap sebagai ilmu aneh dan rahasia pada jaman itu. Bila belum sempat, bisa dilihat disini : Ilmu Rahasia Yang Justru Jarang Diminati Saat Ini.

Dan ternyata, sampai setua peradaban manusia saat ini, minat, keinginan dan upaya tersebut ternyata selalu dan terus dilakukan.
Maklum saja, yang namanya kekayaan dunia, harga emas si logam mulia yang tinggi dan stabil, selalu membuat “kuning” mata manusia. Siapa yang mempunyai banyak-banyak emas, dia akan menjadi seorang yang kaya raya.
Tetapi repotnya, emas, logam mulia yang diburu manusia sampai sejauh ini belum bisa “diciptakan dan dibuat “ manusia. Jalan satu-satunya adalah dengan ditambang dari bumi.
Repotnya lagi, persediaan emas dari perut bumi ini sangat terbatas jumlahnya.

Namun dengan kegigihan manusia, logam mulia ini pada akhirnya tidak lagi bisa didapatkan hanya dengan ditambang. Tapi saat ini emas bisa didapatkan dengan dibuat sendiri.
Ulangi : Emas Bisa dibuat sendiri !

Bagaimana caranya ?
Caranya seperti ini :

Emas, dalam bahasa ilmu kimia disebut dengan Aurum. Dan disimbolkan dengan simbol Au. Dalam tabel deret unsur kimia, Emas, Aurum atau Au ini masuk dalam golongan logam mulia. Dengan BM emas = 196.
Karena sifat dasarnya yang inert, stabil dan tahan terhadap segala perubahan. Emas sendiri merupakan logam mulia nomor 2 di bawah Platina.

Saat ini “perburuan “ pembuatan emas ini dilakukan oleh para ilmuwan yang membuat sebuah “seni instalasi” , laboratorium portabel, yang diberi nama, "the great work of the metal lover" atau bahasa kerennya "karya agung pemuja logam".

Motor dari the great work of metal lover ini adalah Kashefi dan Adam brown.
Kashefi adalah seorang assistant professor mikrobiologi dan genetika molekuler.
Sedangkan Adam brown adalah associate professor seni elektronik dan intermedia.
Sehingga "the great work of the metal lover" --"karya agung pemuja logam", ini merupakan proyek kombinasi dari bioteknologi, seni, dan ilmu kimia - yang dulunya dianggap sebagai ilmu rahasia, kepunyaan para tukang sihir.

Menurut brown, "the great work of the metal lover" intinya adalah bagaimana memanfaatkan sistem kehidupan sebagai sarana sebuah eksplorasi artistik.
"Ini adalah neo-alkimia. setiap bagian, setiap detail proyek adalah persilangan antara mikrobiologi modern dan alkimia," kata brown."
Sebagai seorang seniman, aku ingin menciptakan sebuah fenomena. seni punya kemampuan untuk mendorong sebuah penyelidikan ilmiah", lanjutnya.

Kashefi dan Adam brown inilah, melalui "the great work of the metal lover" menemukan, bahwa cupriavidus metallidurans dapat tumbuh dalam konsentrasi besar klorida emas, senyawa kimia beracun yang ditemukan di alam, yang sering juga disebut "emas cair". cupriavidus metallidurans – yang termasuk dalam keluarga bakteri ini. mampu merubah zat beracun dari klorida emas untuk memproduksi gumpalan emas.
Singkatnya : bakteri ini makan bahan beracun tetapi "kotorannya " berupa emas murni.
Hebatnya lagi bakteri cupriavidus metallidurans ternyata setidaknya 25 kali lebih kuat dari yang diduga sebelumnya.

Bakteri yang satu ini “toleran” pada konsentrasi besar logam klorida emas, yang mematikan bagi makhluk yang lain. Laboratorium portabel sang ilmuwan itu disusun dari perangkat berlapis emas 24 karat, kaca bioreaktor yang berisi bakteri.
Dengan ukuran yang relatif kecil, sehingga memungkinkan ilmuwan tersebut memamerkan cara menghasilkan emas di depan banyak orang.

Tertarik mengetahui bagaimana emas itu bisa dihasilkan?
Brown dan Kashefi mengumpankan bakteri cupriavidus metallidurans tersebut dengan sejumlah besar klorida emas. Untuk meniru proses yang mereka yakini terjadi di alam bebas.
Untuk keseluruhan proses ini perlu waktu kurang lebih selama seminggu, sehingga si bakteri cupriavidus metallidurans tersebut me-metabolis zat dan limbah beracun (b3) dan memproduksi bongkahan emas. Hanya Seminggu !
"Ini adalah alkimia mikroba, mengubah emas dari sesuatu yang tidak bernilai, menjadi logam mulia padat yang berharga," kata Kashefi,

Tapi, masih ada sedikit kendala. Biaya yang diperlukan untuk mereproduksi eksperimen instalasi "the great work of the metal lover" dalam skala yang lebih luas ( komersial ) ternyata luar biasa mahalnya.
Disamping itu kesuksesan eksperimen membuat bongkahan emas ini nantinya diprediksi akan menimbulkan banyak pertanyaan dan masalah.
Mulai dari dampak ekonomi dan sosial, etika yang berkaitan dengan ilmu dan rekayasa alam.
Dan yang yang paling mengkhawatirkan adalah akibatnya pada keserakahan manusia.

Tetapi setidaknya hasil eksperimen kedua ilmuwan ini merupakan suatu terobosan baru yang patut diacungi jempol. Dan mungkin suatu saat nanti – ketika manusia tidak lagi serakah – cara ini bisa dikembangkan lagi. Dan siapa tahu pula, anda yang melakukannya.
Dan kuncinya ternyata sangat sederhana. Mengandalkan kerja dari bakteri pengubah emas.

You may like these posts