-->

Cara Berfikir Kreatif Untuk Memecahkan Masalah

Berfikir merupakan instrument psikis yang paling penting. Dengan berfikir, maka manusia dapat dengan lebih mudah mengatasi kesulitan dan masalah hidup.
Dalam proses mengatasi masalah kita dapat berfikir dengan cara yang berbeda-beda, karena memang pada dasarnya ada beberapa cara berfikir, meski tidak semuanya efektif untuk memecahkan suatu masalah.

Berfikir kreatif merupakan salah satu cara berfikir yang sangat dianjurkan untuk mengatasi suatu masalah. Karena dengan cara berfikir yang kreatif seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak segi dan persepsi. Sehingga pada akhirnya akan dapat menghasilkan lebih banyak alternatif pemecahan masalah.

Dalam hal ini unsur kreatif memang sangat diperlukan dalam proses berfikir untuk menyelesaikan masalah. Semakin kreatif seseorang semakin banyak alternatif penyelesaiannya. Berfikir kreatif merupakan cara berfikir yang menghasilkan suatu yang baru – dalam konsep, pengertian, atau penemuan.

Selain menghasilkan sesuatu yang baru, seseorang baru bisa dikatakan berfikir secara kreatif apabila memenuhi dua persyaratan :

Pertama.
Suatu yang dihasilkan harus dapat memecahkan masalah secara realistis.Artinya jika hasil pemikiran merupakan sesuatu hal baru atau penemuan baru namun tidak bisa diaplikasikan ( karena tidak realistis ) maka itu bukan berfikir kreatif.

Kedua.
Hasil pemikirannya harus merupakan upaya mempertahankan suatu pengertian atau pengetahuan yang murni baik dalam ide atau gagasan. Dengan kata lain, hasil pemikirannya haruslah berasal dari pengetahuan atau pengertiannya sendiri, bukan hasil tiruan atau jiplakan.
Sebagai contoh gampang, seorang perancang busana dikatakan kreatif jika hasil-hasil karyanya merupakan idenya sendiri, bukan mencuri karya orang lain atau gagasan orang lain.

Agar mampu berfikir secara kreatif, pikiran harus dioptimalkan pada setiap tahap yang dilalui.

Lima tahapan yang harus dilalui agar seseorang mampu berfikir secara kreatif adalah :

> Tahap Orientasi
> Tahap preparasi
> Tahap Inkubasi
> Tahap Iluminasi
> Tahap terakhir yaitu sertifikasi

1. Tahap Orientasi

Pada tahap ini pemikir, merumuskan masalah dan mengidentifikasikan aspek-aspek maalah tersebut.Dalam prosesnya, seorang pemikir akan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang tengah dipikirkan.

2. Tahap preparasi

Pada tahap preparasi, pikiran harus mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah tersebut. Lalu informasi tersebut diproses secara analogis untuk menjawab pertanyaan yang sudah diajukan pada tahap orientasi. Disini pemikir harus benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk mencari pemecahan permasalahan melalui hubungan antara inti masalah, aspek masalah, serta informasi yang telah dimiliki.

3. Tahap Inkubasi

Ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu, biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan terus bekerja secara otomatis mencari cara memecahkan masalah.
Proses inkubasi yang tengah berlangsung itu sangat tergantung pada informasi yang dapat diserap oleh pikiran kita. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi.

4. Tahap Iluminasi

Proses inkubasi berakhir, karena pemikir mulai mendapatkan ilham serta serangkaian pengertian ( insight ) yang dianggap dapat memecahkan masalah.
Pada tahap ini sebaiknya diupayakan untuk memperjelas pengertian yang muncul. Disini daya imajinasi pemikir akan mempermudah upaya itu.

5. Tahap terakhir yaitu sertifikasi

Disini pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi yang diajukan pada tahap iluminasi.
Bila ternyata cara yang diajukan tidak dapat memecahkan masalah, maka pemikir kembali lagi kelima tahap seperti di atas.

Namun disini juga terkadang agak sedikit membingungkan. Seseorang yang mempunyai tingkat kreativitas tinggi seringkali menghasilkan pemikiran atau gagasan luar biasa, aneh, dan terkadang dianggap tidak rasional.
Bahkan karena ke-luarbiasaannya itu, tidak sedikit orang kreatif dianggap sebagai orang gila. Dan susahnya lagi – konon – memang ada kesamaan cara berfikir antara orang yang kreatif dan orang gila, yaitu cara berfikir yang tidak konvensional.

Lihat pula :
Hipnotis, Cara Memanipulasi Pikiran

Hanya bedanya, orang kreatif mampu melakukan loncatan pemikiran yang menimbulkan pencerahan atau pemecahan masalah.

Sedangkan orang gila tidak mampu melakukannya.

You may like these posts