-->

Menetaskan Telur Ayam Ternyata Bisa Meledak, Ini Penyebabnya

Mungkin banyak yang belum mengetahui jika sebutir telur – baik itu telur ayam atau telur bebek ternyata bisa meledak.
Kata “meledak” disini bukan hanya merupakan sebuah istilah belaka, tetapi benar-benar meledak, laiknya sebuah petasan.
Sebutir telur ternyata bisa meledak biasanya terutama ketika ditetaskan dengan mesin penetas, baik mesin tetas otomatis ataupun mesin tetas manual.

Tetapi mengapa sebutir telur sampai bisa meledak ?


Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan telur-telur yang ditetaskan dalam mesin penetas bisa meledak.

Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab telur yang ditetaskan dalam mesin penetas sampai meledak atau meletus antara lain :

1. Adanya kontaminasi dari mikroorganisme (bakteri)

Secara kasat mata sebutir telur memang terlihat bersih. Namun sebenarnya sangat mungkin berbagai mikroorganisme hidup padanya, terutama ketika kurang hati-hati dan kurang bersih dalam penanganannya.
Dan ketika mikroorganisme telah berada pada telur, pada metabolisme penetasannya akan bisa menyebabkan timbulnya panas dan gas. Panas dan gas yang ditimbulkan oleh aksi mikroorganisme inilah yang pada akhirnya bisa menyebabkan telur meledak atau sekurangnya pecah saat ditetaskan.

Adapun beberapa penyebab sehingga mikroorganisme sampai berada pada telur antara lain antara lain :

- Saat telur diambil dari kandang telur dalam keadaan kotor atau tercemar, baik oleh sisa pakan, tanah atau malah kotoran ayam.
Kondisi telur yang kotor / tercemar ini sangat mungkin untuk berkembang biak mikroorganisme
- Saat proses pembersihan telur, ternyata tidak cukup bersih atau proses pembersihan telur dilakukan dengan cara yang kurang benar.
Misalnya membersihkan telur dengan menggunakan spon. Membersihkan telur dengan spon.
Kotoran yang menempel pada permukaan telur seringnya melekat dengan kuat, sehingga penggunaan spon kurang cukup baik untuk menghilangkan kotoran yang menempel tersebut.
Kotoran yang masih tersisa inilah yang bisa menjadi penyebab munculnya mikroorganisme atau bakteri. Bahan yang baik untuk membersihkan permukaan telur adalah sabut kelapa.
Karena memiliki teksturnya yang cukup kuat tanpa mengikis lapisan luar telur.

2. Terkelupasnya lapisan kulit telur karena membersihkan dengan bahan yang tidak tepat.

Misalnya karena kotoran melekat sedemikian kuat, maka telur kemudian dibersihkan dengan menggunakan dari bahan logam, amplas atau spon.
Jika bahan-bahan tersebut digunakan untuk membersihkan sebutir telur selepas diambil dari kandang maka akan bisa mengikis lapisan kutikula kerabang yang berfungsi melindungi bagian dalam ( isi ) telur. Dan ketika lapisan ini terkikis maka akan berakibat terkelupasnya kulit dan menjadikan pori pori kulit telur melebar.
Ketika suhu menjadi lebih tinggi dalam mesin penetas maka telur bisa mengalami dehidrasi. Sedangkan ketika kondisi lembab maka uap air daapat “masuk” ke bagian dalam telur.
Dan ketika diperparah dengan aksi mikroorganisme maka telur bisa meledak.

3. Terlalu sering merendam telur di dalam air atau merendamnya terlalu lama.

Memang benar, merendam telur di dalam air akan lebih memudahkan dalam menghilangkan kotoran yang menempel pada permukaan kulit telur.
Namun perlu diketahui juga bahwa merendam telur di dalam air terlalu lama juga akan bisa menyebabkan air merembes masuk ke dalam, dan “membawa” mikroorganisme masuk ke dalam telur.
Selain itu tidak dibenarkan membersihkan telur dengan menggunakan air hangat, sebab air hangat bisa membunuh embrio telur. Embrio telur ayam bisa mati dalam 3 sampai 4 jam apabila terkena suhu 46 C.

4. Adanya mikroorganisme di dalam mesin penetasan

Ketika ketiga hal di atas telah dilakukan dengan benar, tetapi telur tetap saja meletus atau meledak, maka sangat mungkin jika di dalam mesin penetas telah terkontaminasi dengan mikroorganisme.
Karena itu sangat disarankan agar mesin penetas dibersihkan dan didisinfeksi setelah digunakan untuk 1 periode penetasan, guna menghindari hal di atas.

Menetaskan telur ( baik telur ayam atau telur bebek ) menggunakan mesin penetas memang terlihat mudah dan sederhana. Namun ketika dilakukan secara tidak hati-hati dan kurang benar, tidak hanya telur yang ditetaskan tidak jadi, tetapi malah bisa meledak, layaknya petasan.

Perlu disadari jika telur memiliki kandungan protein yang sangat tinggi, sehingga sangat disukai oleh berbagai macam mikroorganisme.
Karena itu untuk mencegah agar telur jangan sampai meledak saat ditetaskan ( dengan mesin penetas ) hal utama yang harus dijaga adalah jangan sampai muncul mikroorganisme padanya.
Itu artinya kebersihan dan disinfeksi harus dilakukan.
Trik lain tentang telur ayam :

You may like these posts