-->

Bom Madinah... Konspirasi Tingkat Tinggi ?

Ketika umat muslim tengah menjalani hari terakhir ibadah puasa bulan Ramadhan dan hendak merayakan hari raya Idul Fitri esok harinya, datang berita yang mengejutkan. 

Dunia maya heboh tentang adanya peristiwa yang disebut “BOM MADINAH”. 

Di internet, berseliweran berita tentang hal ini. 
Beberapa diantaranya ada yang mengatakan jika Bom itu meledak di dekat pintu 1 Masjid Nabawi ! 
BENARKAH ? 

Ada yang menarik tentang peristiwa ini. Meledaknya bom, memang telah terjadi. 
Namun peristiwa tersebut sepertinya tidaklah sedramatis sebagaimana yang diuraikan di banyak situs di internet. 
Karena itu bahkan ada WNI , KH Fathuddin Ja’far M.A yang berada di lokasi tersebut ( Masjid Nabawi ) yang mencoba memberikan informasi sebenarnya tentang peristiwa tersebut. 
Beliau bahkan menyebutnya sebagai fitnah. 
Bagaimana peristiwa yang sebenarnya ? 

Berikut kami sajikan rangkuman peristiwa Bom Madinah dari berbagai sumber.


BBC Indonesia menulis dalam lamannya sebagai berikut

Empat aparat keamanan tewas di kota Medinah, Arab Saudi, dalam serangan bom bunuh diri di dekat Masjid Nabawi, salah satu tempat suci bagi umat Islam. 
Pelaku serangan dilaporkan melancarkan serangan di dekat Masjid Nabawi di Medinah ketika aparat keamanan tengah berbuka puasa pada Senin. 
Televisi Arab Saudi menayangkan gambar-gambar kebakaran yang terjadi di lapangan parkir dan tampak setidaknya dua satuan pengaman tergeletak di sana. 


Pelaku meledakkan diri ketika aparat keamanan tengah berbuka puasa, lapor televisi Al-Arabiya. Sejauh ini otorita Arab Saudi belum memberikan keterangan apapun tentang peristiwa ini 

Kemudian CNN Indonesia mengulas lebih banyak lagi dalam lamannya

Berikut diantaranya : 

Bom bunuh diri meledak di dekat markas keamanan dekat Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Seorang koresponden Al-Arabiya News Channel melaporkan, pelaku pengeboman sempat berpura-pura ingin berbuka bersama sebelum dicegah petugas keamanan yang sedang berjaga karena curiga. 

“Pelaku bom bunuh bunuh diri menarget tujuh orang petugas keamanan saat berpura-pura bahwa ia ingin berbuka puasa bersama mereka,” ujar sang koresponden, seperti dilaporkan Al-Arabiya, Senin. 

Empat petugas keamanan Arab Saudi tewas dan satu orang lainnya luka-luka dalam tragedi pengeboman yang terjadi di sebuah area parkir yang terletak di antara lapangan dan Masjid Nabawi. Saat ini petugas keamanan telah menutup area tersebut. Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman telah mengunjungi korban selamat kejadian serangan itu. 


Masjid Nabawi menjadi tempat suci ke-dua bagi kaum muslim selain Masjidil Haram di Mekkah. Nabi Muhammad membangun masjid tersebut setelah hijrah ke Madinah. 
Di dalam masjid tersebut terdapat pula makam Sang Rasul. Selama Ramadan, masjid ini dikunjungi sekitar dua juta peziarah dalam perjalanannya ke Mekkah. 

Sementara menurut Reuters, sebelum ledakan terjadi, salah seorang sumber mengungkapkan bahwa petugas keamanan melihat ada sosok orang mencurigakan. 
“Petugas keamanan menemukan orang yang mencurigakan yang mendekati Masjid Nabawi. Dia berada di area terbuka yang digunakan sebagai lahan parkir pengunjung,” katan si sumber. 
“Petugas pun melakukan konfrontasi, tapi tiba-tiba dia meledakkan dirinya sendiri dengan sabuk peledak. Ini mengakibatkan dia langsung dan empat petugas keamanan langsung tewas," tambahnya. 

Di salah satu laman lainnya CNN Indonesia juga menulis

Empat pengawal tewas di dekat Masjid Nabi di Medinah, sementara di Jeddah dan Qatif hanya para pembom yang tewas. 

Tidak satu kelompok pun mengatakan berada di belakang serangkaian serangan ini, tetapi muncul kecurigaan pelakunya adalah kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS. 

Kelompok jihadis tersebut mendesak dijatuhkannya monarki Arab Saudi dan pendukungnya sebelumnya melakukan sejumlah pemboman di negara Teluk, menyasar masyarakat minoritas Syiah dan aparat keamanan. 

Kemudian pada laman lainnya : 

Usai rangkaian serangan bom bunuh diri di Arab Saudi, kondisi berangsur normal. Namun, aparat mulai memperketat keamanan di pos pemeriksaan menuju Madinah dan Mekkah menjelang perayaan Idul Fitri. 

"Kondisi sudah berjalan normal sejak semalam. Namun, memang aparat keamanan mulai meningkatkan kewaspadaan termasuk memperketat checkpoint menuju Kota Madinah dan Mekkah," ujar Pelaksana Fungsi Konsuler IV KJRI Jeddah, Fadli Ahmad, kepada CNN Indonesia.com, Selasa (5/7). 

Rangkaian serangan di Saudi menjelang Idul Fitri ini dimulai dengan bom bunuh diri di dekat kantor kekonsuleran Amerika Serikat pada Senin (4/7). Akibat serangan yang dilakukan oleh warga Pakistan ini, dua petugas keamanan terluka. 

Namun menurut Fadli, keadaan di kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah sendiri relatif aman karena dijaga oleh tim keamanan diplomatik serta patroli dari pemerintah Saudi. 

Selain itu, lokasi KJRI Jeddah jauh dari lokasi insiden sebelumnya. "Untuk kasus di Jeddah, lokasinya kira-kira 14 kilometer dari KJRI Jeddah. Kalau Madinah, kurang lebih 397 kilometer dari Jeddah," tutur Fadli. 
Serangan di Madinah terjadi di Masjid Nabawi dan menewaskan empat petugas keamanan.
Insiden ini terjadi tak lama setelah dua bom bunuh diri meledak di Qatif. 

Sementara itu dari laman JPNN menulis berita tentang pernyataan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar 

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Rofi Munawar berpendapat teror bom yang terjadi di Madinah dan dua tempat lainnya di Arab Saudi, telah mengusik ketenangan umat beragama. 

Rofi juga menilai ledakan bom yang berjarak sekitar 400-500 meter dari Kompleks Masjid Nabawi tersebut semakin menggambarkan bahwa teror tidak lagi mengenal tempat dan waktu. Hal itu karena dilakukan di salah satu pusat kegiatan ibadah umat Islam dan menjelang idul Fitri. 

"Kekerasan ini telah menyentuh pusat aktivitas agama umat Islam yang sangat sensitif. Pemerintah Arab Saudi, khususnya, dan komunitas internasional, umumnya, perlu usaha yang serius untuk mencegah beragam aksi lanjutan yang mungkin terjadi,” jelas Rofi di Jakarta, Selasa (5/7). 

Menurutnya, sesungguhnya teror ini merupakan upaya dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan ketakutan secara masif dan terencana. Selain itu, Rofi menilai kejadian bom tersebut sebagai bentuk penyerangan terhadap area vital Umat Islam, sebagaimana yang terjadi pula di Palestina dengan ragam terornya terhadap keberadaan Masjid Al-Aqsha. Tentu aksi-aksi teror terhadap pusat aktivitas umat Islam ini, menurut Rofi, akan sangat berbahaya dan berdampak buruk. 

Namun informasi yang sangat menarik dan sangat patut dicermati adalah yang diberikan oleh KH Fathuddin Ja’far M.A. 

KH Fathuddin Ja’far M.A adalah seorang warga negara Indonesia yang sedang berada di Masjid Nabawi. Beliau bahkan berbuka setiap hari di dalam Masjid Nabawi atau di pelatarannya. 
Dengan demikian KH Fathuddin Ja’far M.A mengetahui secara lebih jelas dan persis, seperti apa peristiwa tersebut sebenarnya terjadi. 
Sehingga beliau menyatakan bahwa peristiwa Bom Madinah sengaja dibesar-besarkan. 
Bahkan menduga kuat sebagai sebuah konspirasi tingkat tinggi. 
Dalam salah satu postingannya di Facebook, beliau bahkan memberikan judul : 
“Bom Madinah, Fitnah apalagi yang diarahkan kepada umat Islam ?” pada tulisan ( informasinya ) yang cukup panjang. 


Berikut kami kutipkan posting tulisan KH. Fathuddin Ja’far M.A dalam Facebook (https://www.facebook.com/KH.FathuddinJafar/ ) tanpa mengurangi dan atau mengedit sedikitpun tulisannya, termasuk tanda baca dan kesalahan penulisannya : 

Bom di Madina, Finah Apalagi yang Diarahkan kepada Umat Islam? 

Berita bom yang terjadi di Madinah tadi saat berbuka tersebar secepat kilat ke seluruh penjuru dunia dan menjadi berita terbesar sejagad melebihi apa yg terjadi di Turki beberapa hari lalu. 

Banyak pesan singkat masuk dari sahabat di tanah air menanyakan kabar kami karena mereka khawatir kami terganggu kenyamanan ibadah ataupun bisa kena musibah. Semoga Allah lindungi… 

Kami yang setiap hari berbuka di dalam Masjid Nabawi atau di pelatarannya dengan jumlah sekitar 2 juta shoimin dan mu’takifin tidak terganggu sama sekali dan bahkan salah seorang sahabat i’tikaf sempat mensyuting peristiwa tersebut dan terlihat cukup jauh dari lokasi Masjid Nabawi. 
Kami hanya melihat kepulan asap spt ada kebakaran di seberang Baki’, makam para Sahabat Rasulullah. Tak ada suara ledakan apapun yg terdengar. 

Saking jauh dan tidak mengganngunya peristiwa tersebut, shalat Isya dan tarawih berjalan seperti biasa. Saya sengaja masuk ke dalam Masjid Nabawi sehingga mendekati posisi Raudhah. Tak ada seorangpun yang saya temukan berdiskusi masalah bom tersebut, apalagi dalam keadaan bingung. 

Sebab itu saya berkesimpulan: Jangan-jangan mereka gak tau ada peristiwa tersebut karena memang jauh dari areal Masjid Nabawi. 

Naluri media dan teori konspirasi saya muncul saat pesan-pesan singkat masuk ke hape via WA yang isinya mengkhawatirkan atau meverifikasi apakah benar ada bom meledak di Masjid Nabawi. 

Tentu saya kaget tak kepalang. Saya langsung putuskan untuk shalat tarawih 8 rakaat saja dan segera keluar dari Masjid Nabawi sambil memfoto dan merekam suasana shalat taraweh malam yg ke 30 di Masjid Rasul yg sanagt dicintai umat Islam itu. 

Saya foto sejak dari dalam sampai keluar Masjid dan suasanaya sedikitpun tdk berubah dari malam-malam sebelumnya. Saya buka internet sambil jalan. Ternyata dunia maya sudah heboh sekali. Sampai saya di kamar hotel tempat kami memginap stasiun tv Al-Rabiya, milik Yahudi yang sangat populer beberapa tahun belakangan yang muncul sengaja menyaingi Al-Jazeerah. 

Filing media dan konspirasi saya benar. Saya lihat pembawa berita live sedang mewawancara Menteri Wakaf Mesir dan beberapa pengamat masalah Timur Tengah lainnya via telpon. Semua mereka mengutuk kejadian bom tersebut. 

Ada beberapa hal dan fakta yg membuat saya yakin bahwa umat Islam (khususnya sejak kasus WTC 2001) sedang mengahadapi konspirasi tingkat tinggi yg sedang dijalankan oleh kelompok anti Islam global : 

1. Beritanya sangat dibesar-besarkan dan diekspos sedemikian rupa secara serentak oleh seluruh media, termasuk medsos bersamaan dengan saat peristiwa bom terjadi. Seakan mereka sudah saling tau atau tukar informasi sblm kejadian. Begitu juga dg kejadian2 bom di wilayah lain di seluruh negeri Mulism. 

2. Pembawa berita di tv Al-Arabiya dan semua tokoh yg diwawancara langsung dapat memastikan pelakunya, yaitu yang mereka namakan kelompok teroris Islam. Padahal penyelidikan dari pihak berwajib di Saudi belum memulai kerjanya. 

3. Baik materi berita yg diangkat, redaksi wawancara dan runing teks di tv Al-Arabiya sangat propokatif dan terlihat sekali kebohongannya, seperti : Para teroris itu tdk ada agamanya karena mereka berani membom tempat-tempat suci, bahkan di depan pintu Masjid Nabawi. Sebab itu, dunia internasional harus bekerjasama menghadapi/memerangi mereka dan berbagai ungkapan lainnya. 

3. Seperti biasa, provokasi dan kebohongan itu mereka dukung dg tampilan rekayasa gambar dan vidio kejadian. 

Saya katankan pada sahabat yg nonton Al-Arabiya bersama, demi Allah, ini adalah kebohongan media kaum kafir kapan saja dan di mana saja. Bom yg terjadi jauh dari Masjid mereka syuting dari arah gerbang utama Masjid Nabawi. Kemudian dizooming sehingga sekakan kejadiannya di samping Masjid Nabawi dan pembawa beritanya bilang: Bom terjadi depan pintu gerbang Masjid Nabawi. 

Kalau ucapan perempuan pembawa acara itu benar, kami mungkin sudah luka atau mungkin juga tewas karena dari sebelum berbuka sampai shalat magrib tadi puluhan ribu jamaah persis berada depan gerbang utama Msjid Nabawi karena tidak bisa masuk ke dalam saking banyaknya jamaah. 

Dari kejadian bom Madinah ini, saya semakin yakin bahwa umat Islam sekarang sedang menghadapi fitmah dan konspirasi dari segala arah yang sangat luar biasa dari musuh-musuh Allah dan musuh-musuh mereka dg menggunakan segala cara keji dan kebohongan agr umat ini tdk bisa bangkit dari kelemahan dan keterpurukan mereka. 

Sebenarnya hal tersebut sangat wajar karena Allah dan Rasulullah telah mengingatkan akan hal tsb dlm banyak ayat dan hadits.. 

Pertanyaanya ialah: Kapan umat ini, wabil khusus para pemimpin negeri Muslim sadar? Hanya Allah Yang Maha Tahu. 

Kemudian, yakinlah rekayasa dan konspirasi kaum kafir dan para bonekanya tdk akan selalu berhasil karena mereka pada hakikatnya sdg berhadap2an dg Allah yg MAHA DAHSYAT REKAYASA-NYA karena di Tangn-Nya kendali jagad raya ini. 

Yaa Allah aku sudah sampaikan… Aku sudah sampaikan… Aku sudah sampaikan. Maka saksikanlah…. 

Samping Masjid Nabawi, Malam 30 Ramadhan 1437 H 
Hamba-Mu yg berharap ampunan, kasih sayang dan syurga-Mu 
Fathuddin Ja’far 

Jadi pertanyaannya adalah, Bom Madinah memang telah terjadi. 
Tetapi apakah memang seperti itu kenyataannya ( seperti yang terlihat mata ) ? 
Ataukah memang ada konspirasi tingkat tinggi di belakangnya ? ( Sebagaimana yang diduga oleh KH. Fathuddin Ja’far M.A ). 
Semoga di hari Raya Idul Fitri 1437 H ini, semua saling memaafkan, lahir dan batin. 
Simak juga yang tak kalah hebohnya tentang Kakbah :

You may like these posts