-->

Bergaji Milyaran Rupiah Di Bank Dunia, Sri Mulyani Tetap “Pulang” Ketika Dipanggil Presiden Jokowi, Benarkah Karena Lagu Ini ..???

Kasak-kusuk bola panas tentang Resuffle jilid kedua Kabinet Jokowi terjawab sudah. Presiden Joko Widodo secara resmi telah mengumumkan “bongkar pasang” dalam kabinet barunya. 
Siapa yang harus atret, siapa yang tetap dalam posisi parkir dan siapa pula yang baru. 
Dari sekian muka-muka baru ( meskipun sebenarnya ada juga “barang baru stok lama” ) salah satu nama yang langsung menarik perhatian publik begitu diumumkan adalah “Mbak Sri” alias “Mbak Ani” alias Sri Mulyani. Pejabat lama di jaman presiden SBY yang kemudian melanglang buana ke Bank Dunia.

Sri Mulyani Indrawati ditunjuk sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo mengantikan Bambang P Brodjonegoro. 

Pilihan Presiden Jokowi ini terbukti membawa dampak yang positif. 
Sebagai “stok lama” yang sudah begitu dikenal Track recordnya, penunjukkan Mbak Sri sebagai Menkeu langsung melambungkan konfidensi para pelaku pasar, salah satunya seperti yang tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 
Dalam waktu singkat setelah penunjukannya IHSG melesat sebesar 49,96 poin (0,96 persen) menjadi 5.274. Demikian halnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ikut-ikutan rebutan naik. 


Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Rupiah naik 0,15 persen (20 poin), yaitu dari posisi Rp 13.150 per USD menjadi Rp 13.130 per USD. 
Sedangkan jika merujuk data Bloomberg, kurs rupiah tutup pada kisaran Rp 13.137 per USD. Rupiah naik 0,17 persen dari posisi pembukaan di kisaran Rp 13.160 per USD. 
Rupiah bergerak di kisaran Rp 13.103-13.167 sepanjang perdagangan. 
Mandiri Sekuritas (Mansek) mencatat nilai tukar rupiah naik 38 poin (0,29 persen) ke Rp 13.137 per USD. 

Bahkan dalam jangka waktu pendek, nilai tukar rupiah diprediksikan dapat mencapai kisaran Rp 11.000-12.000 per USD. 
Hanya saja menurut para pengamat, kenaikan yang terlalu cepat dinilai kurang bagus jika terjadi dalam waktu yang terlalu singkat. 

Menurut pengamat, respon positif pasar ini memang tidak bisa lepas dari sosok “Mbak Sri”. 
Selain dibekali dengan kepakaran dalam bidang ekonomi dan kemampuan manajerial yang mumpuni, Sri Mulyani juga dikenal sebagai sosok yang tegas selama ini. 
Hal itulah yang menumbuhkan ekspektasi para pelaku pasar. 

Hal itu pulalah yang menjadikan Bank Dunia kepincut dengan wanita kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 ini dan “mentransfernya” menjadi punggawa Bank Dunia pada tahun 2010 lalu. 
Bahkan di Bank Dunia, Mbak Sri bukan sekedar “pupuk bawang” dan menduduki “posisi ecek-ecek” melainkan menduduki posisi elit dan sangat bergengsi. 
Di Bank Dunia, lembaga keuangan internasional yang berbasis di Washington tersebut Sri Mulyani menjabat sebagai managing director atau direktur pelaksana Bank Dunia. 
Tidak hanya itu saja, Mbak Sri ini juga dipercaya sebagai chief operating officer (COO). 

Kalau agak bingung dengan struktur hirarki jabatan di Bank Dunia, singkatnya, Mbak Sri ini adalah orang kedua di Bank Dunia. 
Sedangkan orang pertama di Bank Dunia alias presidennya Bank Dunia saat ini dijabat Jim Yong Kim. 

Dari kedudukan yang “yahud” di Bank Dunia tersebut, tentu bisa dapat dibayangkan betapa “menggiurkanny” krincingan dollar yang diterima oleh Mbak Sri. 
Dan itu memang benar. 
Dari data yang merujuk pada laporan terakhir Bank Dunia tentang gaji eksekutif mereka yang berlaku mulai 1 Juli 2015 hingga 30 Juni 2016 diketahui pendapatan bersih dari Sri Mulyani sebagai pejabat Bank Dunia dalam setahunnya mencapai angka hingga USD 630.175. 
Yang jika dirupiahkan dengan kurs rupiah terakhir bernilai sekitar Rp 8.192.275.000 atau sekitar 8,2 Milliar Rupiah. 
Bayaran sebesar itu jika dirinci akan terdiri dari komponen gaji sebesar USD 409.950 per tahun, dana pensiun sebesar USD 120.566 dan ditambah sejenis remunerasi sebesar USD 99.659. 

Sebagai perbandingan gaji Jim Young Kim yang menjabat sebagai presiden Bank Dunia adalah sebesar USD 492.690. 
Itu artinya antara gaji Sri Mulyani dengan presiden Bank Dunia Jim Young Kim “hanya” berselisih USD 82.740. saja per tahunnya. 


Karena itulah setelah “dipanggil pulang” dan ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo sebagai orang awam banyak yang bertanya-tanya. 
Sebab maklum saja, diketahui gaji Menteri Keuangan Republik Indonesia “hanya”lah berkisar 19 juta rupiah saja. Di luar itu masih ada dana operasional menteri. Sehingga kisarannya menjadi sekitar Rp 125 juta per bulannya. 

Terutama para pengguna media elektronik, mereka menduga dan menghubung-hubungkan “kepulangan” Mbak Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan, itu “gara-gara” salah satu lagu campur-sari yang satu ini : 

Sri, kapan kowe bali 
Kowe lungo ora pamit aku 
Jarene neng pasar, pamit tuku trasi 
Nganti saiki kowe durung bali 

Sri, opo kowe lali 
Janjine sehidup semati 
Aku ora nyono kowe arep lungo
Loro atiku, atiku loro

reff : 
Ndang balio.. Sri.. 
Ndang balio…o 
Aku loro mikir kowe 
Ono ning endi.. 

Ndang balio.. Sri.. 
Ndang balio.. o 
Tego temen Kowe minggat ninggal aku 

Yen pancene Sri 
Kowe eling aku 
Ndang balio 
Aku kangen setengah mati 

Tentu saja hal tersebut hanya merupakan guyonan dan meme dari para netizen. 

Yang jelas kesediaan Sri Mulyani menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia (moga-moga) disebabkan oleh rasa Nasionalisme-nya yang tinggi. 

Hal ini jika diperbandingkan dengan jumlah material yang bisa ia terima sebagai pejabat Bank Dunia. Mbak Sri merasa terpanggil untuk ikut memperbaiki perekonomian nasional, sebagaimana yang diungkapkannya dalam sebuah wawancara : 
“Jadi saya merasa terhormat diminta kembali oleh Pak Presiden untuk bekerja sama dengan menteri kabinet yang lain menjalankan sisa masa kabinet ini. Semoga itu bisa dicapai," kata Mbak Sri. 
Hal yang unik tentang presiden Jokowi :

You may like these posts