-->

Ahli Temukan Penyebab Kekalahan Napoleon Bonaparte. Ternyata Karena Dari Indonesia ?

Penyebab kekalahan Napoleon Bonaparte.

Pada 18 Juni 1815, dua ratus tahun yang lalu, pasukan Perancis dibawah Napoleon Bonaparte menjalani sebuah pertempuran besar yang begitu hebat di di Waterloo, sebuah wilayah yang terletak kurang lebih 15 kilometer dari Brussels, Belgia.
Pada pertempuran tersebut, menurut perhitungan militer, pasukan Napoleon sebenarnya amat sangat kuat. Namun ternyata Pertempuran Waterloo menjadi akhir kekuasaan dan kejayaan Napoleon Bonaparte. Raja Prancis ini kalah, ditangkap dan kemudian dibuang dikucilkan di Pulau Elba.
Perang Waterloo yang menjadi kejatuhan Napoleon Bonaparte ini dikemudian hari menjadi salah satu perang besar yang paling legendaris di dunia.
Bertahun-tahun kemudian para ahli arkeolog berupaya mengungkap perang besar tersebut.

Peristiwa apa yang sebenarnya terjadi dalam perang Waterloo tersebut ?

Dan mengapa pasukan Napoleon Bonaparte yang secara militer sangat kuat berhasil dikalahkan ?


Setelah bertahun-tahun melakukan penyelidikan terhadap persitiwa Perang Waterloo, di Bukit Singa, Waterloo para arkeolog akhirnya berhasil menemukan beberapa kerangka prajurit yang terlibat dalam pertempuran besar tersebut, beserta identitasnya.
Uniknya, tidak ada kerangka lengkap yang ditemukan.
Doninique Busket, salah seorang arkeolog, menjelaskan temuannya : "Tidak ada kerangka lengkap yang ditemukan di Waterloo dalam 200 tahun ini,"

Identitas kerangka yang ditemukan kemudian berhasil diungkap dengan berdasarkan beberapa petunjuk. Pada salah satu kerangka yang ditemukan diduga sebagai seorang parjurit yang berusia antara 20 dan 29 tahun saat tewas dalam perang.
Bersama kerangka tersebut, Arkeolog menemukan sejumlah barang berupa sebutir peluru senapan, koin Jerman, serta balok kayu kecil yang bertuliskan "CB".

Dengan pengamatan yang seksama , arkeolog berhasil mengungkap bahwa huruf "CB" pada balok kayu kecil yang ditemukan sebenarnya adalah huruf "FCB".
Dimana huruf "F"nya memudar seiring berjalannya waktu. Sebagaimana dilansir dari The Independent, nama prajurit yang kerangkanya ditemukan tersebut adalah Friedrich Brandt.
Prajurit ini adalah anggota pasukan Jerman yang berasal dari Hannover.
"Tidak ada yang bisa 100 persen yakin bahwa kerangka yang ditemukan adalah Friedrich Brandt.
Namun, dari data yang kami miliki, kemungkinan besar, itu adalah dia," kata Gareth Glover, pakar sejarah militer dari Cardi University yang terlibat dalam riset.

Hingga saat ini para ahli berkesimpulan bahwa kalahnya pasukan napoleon Bonaparte pada Perang Waterloo ini - salah satunya - dipicu oleh adanya musim dingin yang berkepanjangan di benua Eropa waktu itu.


Para prajurit Prancis terserang kedinginan.
Sementara senjata meriam yang menjadi andalannya terperosok ke dalam lumpur.
Pasukan Prancis terjebak musim dingin dan tidak bisa bergerak, hingga akhirnya menderita kekalahan.

Dan menurut riset para ahli, musim dingin yang berkepanjangan di Eropa waktu itu gara-garanya adalah dipicu oleh letusan Gunung Tambora yang berada di Indonesia. Menurut catatan, - selain letusan super Volcano gunung Krakatau yang ada di Indonesia - Gunung Tambora merupakan salah satu Super Volcano yang meletus dengan sedemikain dahsyat waktu itu. Demikian dahsyat letusan super volcano Tambora, abu vulkanik yang dilemparkan ke angkasa menyebar dan menutupi hampir ke seluruh penjuru dunia. Menghalangi pancaran sinar matahari dan memicu terjadinya musim dingin yang berkepanjangan.
Dan, Napoleon Bonaparte menjadi salah satu “korbannya”. Pasukannya kalah dalam pertempuran Waterloo gara-gara musim dingin berkepanjangan yang dipicu oleh letusan gunung Tambora di Indonesia.

Dan seperti letusan gunung yang paling dahsyat :

You may like these posts