Rumus-Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Udara / Oksigen Pada Proses Aerobik IPAL
Untuk menghitung kebutuhan Udara / Oksigen pada proses Aerobik secara tepat dan akurat sebenarnya harus dilakukan berdasarkan kondisi spesifik dari proses yang bersangkutan.
Itu artinya, sebelum kebutuhan udara / oksigen dihitung dan ditentukan harus dilakukan analisa pendahuluan terhadap air limbah yang akan diolah.
Dan ini biasanya dilakukan pada saat perancangan awal.
Namun pada prakteknya, terutama pada industri, cara-cara ini dianggap terlalu lama, sehingga kemudian dilakukan “jalan pintas” dengan menggunakan rumus-rumus pendekatan tertentu.
Hasilnya memang tidak seakurat bila dibandingkan dengan yang didasari oleh analisa laboratorium pendahuluan, namun setidaknya bisa mendekati.
Dan berikut di bawah ini adalah beberapa rumus ( pendekatan ) untuk menghitung kebutuhan udara / oksigen untuk proses aerobic. Misalnya untuk pengolahan air limbah di IPAL.
1. Rumus untuk menghitung kebutuhan Oksigen
O2 ( Oksigen ) = {[ a ( BOD1 –BOD2 ) x Q x 24 – b ( MLVSS/2400 ) ] / E } x f
Dimana :
a = kg O2/kg BOD removal = 0,7
b = kg O2/hari kg MLVSS = 0,1
E= faktor kelarutan O2 dalam air = 8 %
BOD1 = BOD awal
BOD2= BOD akhir
Q = debit air limbah
f = faktor keamanan = 30 %
MLVSS = Mixed Liquor Volatile Suspended Solid
Sehingga rumus perhitungannnya menjadi :
O2 ( Oksigen ) = { [ 0,7 ( BOD1 – BOD2 ) x Q x 24 – 0,1 ( MLVSS/2400)] 0,08 } x 1,3
2.
2. Rumus untuk menghitung kebutuhan udara
A = [ 0,0138 f ( Pt – Po ) ] x ( G/CT)
Dimana :
A = laju alir
f = efisiensi
Pt = target konsentarsi Oksigen
Po = Konsentrasi awal Oksigen
G = Volume kolam
C = faktor koreksi kepadatan gas = 1,177
T = waktu
Dari hasil perhitungan di atas bisa ditentukan jenis alat Aerator apa yang akan digunakan.
Semisal dengan menggunakan Surface Aerator.
Surface Aerator sendiri dapat mensuplai udara sebanyak 3,2 lb udara/ft. jam. Atau sebesar 1,44 kg/HP.jam atau 34,56 kg/HP. Hari
Untuk menghitung kebutuhan aerator, berikut caranya :