-->

Jejak Kehidupan Alien di Europa Tahun 2022

Dalam dasa warsa terakhir, misi penjelajahan ruang angkasa makin gencar dilakukan oleh berbagai negara atau bahkan gabungan beberapa negara. Salah satu misi yang selalu dibawa dan dianggap sangat penting adalah untuk mengetahui dan menemukan tentang adanya tanda-tanda kehidupan di luar angkasa. Baik berupa kehidupan yang telah ada ( Alien ) ataupun kehidupan yang mungkin akan ada, alias alternatif tempat bermukim baru bagi manusia selain planet bumi ini.

Meski keberadaan mahluk asing di luar bumi alias Alien sampai saat ini masih menuai pro dan kontra, namun NASA atau Lembaga antariksa Amerika Serikat, sejatinya percaya diri bahwa kehidupan makhluk asing di luar Bumi alias alien bakal memang ada.
Hal ini didukung dengan fakta bahwa semakin banyak temuan di luar angkasa yang mengindikasikan adanya (bekas) kehidupan di planet selain bumi.
Dan juga planet-planet baru yang memiliki kemiripan dengan bumi dan (diduga ) sangat potensial untuk menunjang keberlangsungan kehidupan seperti di bumi, baik yang berada di dalam sistem tata surya maupun yang di luar sistem tata surya. NASA bahkan sangat optimis tentang hal ini.

Sebagaimana dikutip dari laman Live Science, pada bulan April lalu, salah seorang peneliti NASA, Ellen Stofan mengatakan : "Kami sudah berada pada jalan yang tepat menemukan alien karena NASA punya teknologi itu,".


Dan NASA pun tidak main-main dalam mewujudkan ambisinya ini. NASA dikabarkan menginvestasikan dana senilai US$ 8,8 miliar alias Rp 113 triliun untuk pembuatan sebuah teleskop super, James Webb Space Telescope yang digadang-gadang akan mampu menangkap berkas cahaya yang melintas di planet lain. Proyek teleskop super ini dijadwalkan akan bisa rampung pada tahun 2018.
Kemudian misi selanjutnya adalah menemukan Jejak Kehidupan Alien di Europa Tahun 2022.

Dikabarkan NASA akan meluncurkan misi penjelajahannya yang nilainya sebesar US$ 2,1 miliar atau setara Rp 27 triliun untuk mendaratkan wahana antariksanya di satelit Jupiter yang bernama Europa tersebut dengan target untuk meneliti permukaan dataran serta menyelidiki jejak kehidupan di sana.
NASA yakin dengan misi tersebut kehidupan mahluk asing angkasa luar setidaknya dapat ditemukan pada satu dekade lagi atau sekitar 2025.


Keyakinan NASA ini memang diperkuat oleh ulasan mantan astronot NASA, John Grunsfeld. Grunsfeld optimis bila tanda-tanda kehidupan bakal segera ditemukan di sistem tata surya maupun di luar sistem. Sebab, banyak penelitian menyebut planet-planet di luar Bumi ternyata punya unsur yang dapat menunjang kehidupan. Grunsfeld mencontohkan satelit Jupiter yang bernama Europa dan Ganimeda, serta satelit Saturnus yang disebut Enceladus, juga sebagian besar permukaan planet Mars mengandung material seperti air laut. Bahkan, ada kandungan molekul organik dan nitrogen di tempat tersebut.
"Unsur tersebut mirip sekali dengan yang ditemukan di Bumi," dia berujar.

Lihat juga :

You may like these posts