-->

Hal Yang Harus Dihindari Ketika Melakukan Negoisasi Gaji

Salah satu proses yang harus dilewati ketika melamar dan melakukan wawancara pekerjaan adalah tahap negoisasi gaji. Dan ketika sudah tahap negoisasi gaji, calon tenaga kerja ibaratnya, sudah melihat lampu kuning, tinggal selangkah lagi untuk diterima sebagai karyawan.
Namun jangan salah, justru pada tahapan yang sangat menentukan dan tinggal selangkah lagi, anda malah gagal mendapatkan pekerjaan yang anda idamkan.

Sebabnya ?
Karena anda “salah” dalam melakukan negoisasi gaji.

Karena itu pula, agar tidak salah dan gagal mendapatkan pekerjaan, sebagaimana dilansir dari laman USnews, hal-hal yang berikut ini harus dihindari ketika melakukan negoisasi gaji :

1. Tidak siap melakukan negoisasi gaji

Lho apa susahnya negoisasai gaji ?
Tinggal bilang gaji yang diminta, selesai.
Tidak sesederhana itu, ketika anda melakukan negoisasi untuk sebuah pekerjaan baru, maka anda harus memahami standard gaji yang berlaku.
Misalnya berapa besar jumlah upah minimum regional ?
Berapa besaran kisaran gaji untuk pekerjaan yang Anda lamar ?
Bagaimana rekam jejak perusahaan tempat Anda melamar ?
Jika Anda tidak menguasai – sekurangnya mengetahui – hal ini, itu artinya anda tidak siap.
Maka jangan salahkan siapa-siapa ketika anda gagal ketika melakukan negoisasi gaji.

2. Tidak memastikan kebenaran data

Anda mungkin sudah melakukan persiapan dan mendapatkan data yang diperlukan.
Hanya sayangnya anda mendapatkan data tersebut dari obrolan warung kopi misalnya. Dan anda tidak mengecek dan memastikan kebenaran data tersebut.
Akibatnya, ketika anda melakukan negoiasi gaji, data anda ternyata tidak valid atau malah kadaluwarsa. Ibaratnya, sudah bicara keras, salah lagi.
Jadi sebaiknya teliti dengan data anda jika tidak mau kehilangan pekerjaan yang sudah ada di genggaman tangan.

3. Berbohong tentang besarnya gaji di tempat kerja lama

Mungkin anda sudah memiliki pengalamn kerja, dan agar bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi, anda berbohong tentang besarnya gaji yang anda terima di tempat kerja lama anda.
Tidak sulit memperkirakan bagaimana akibatnya jika anda ketahuan berbohong.
Apapun alasannya, pasti di-KO. Mungkin sekali dua kali bisa lolos.
Tetapi harap diingat, sebuah perusahaan umumnya memiliki koneksi dan jaringan. Yang mungkin dengan perusahaan lama dimana tempat anda bekerja.
Dan jika suatu saat ketahuan ?..Tebak sendiri akibatnya.

4. Mengumbar besaran gaji di tempat kerja lama

Anda memang harus jujur dengan gaji yang anda terima di perusahaan lama anda ( senadainya anda pernah bekerja ). Namun anda tidak harus “mengobralnya”, meski perusahaan baru yang anda lamar akan mengorek tentang hal ini.
Sebabnya ?
Ketika anda terlalu mengobral gaji dit tempat kerja lama, anda malah akan ditekan sehingga akan sulit untuk mendapatkan gaji yang anda inginkan.

5. Salah menetapkan kisaran gaji yang diinginkan

Mengapa hal ini ditempatkan pada bagian terakhir ?
Sebab hal ini boleh dikata gampang-gampang susah.Bahkan cenderung sulit.
Sebab untuk menentukan kisaran gaji yang benar-benar akurat, disamping harus menguasai “isi perut “ perusahaan yang anda lamar, juga harus benar-benar mengetahui kapabilitas dan rekam jejak karir Anda. Jika terlalu tinggi belum tentu anda akan diterima ( jika belum punya kredibilitas dan kapabilitas yang baik ). Jika terlalu rendah, tentu saja akan rugi.
Namun demikian Anda tetap harus berani menaikkan batas minimal kisaran gaji yang minta berdasarkan besaran gaji di tempat kerja yang lama.
Dan sebaiknya tidak melampaui 40% dari gaji lama anda. Terkecuali jika perusahaan itu sendiri yang menawarkan.

Disarankan untuk menyimak juga :

You may like these posts