-->

Terkait Kasus Begal Sepeda Motor, Inilah Begal Paling Terkenal Sepanjang Sejarah

Saat ini, masyarakat sedang dihebohkan dengan kasus-kasus pembegalan sepeda motor yang makin marak terjadi di daerah Jakarta dan sekitarnya. Stasiun televisi swasta bahkan menayangkan hal ini berkali-kali, lengkap dengan ulasan khususnya.
Kata “pembegalan” sendiri sepertinya juga baru popular akhir-akhir ini.
Kata yang digunakan sebelumnya biasanya adalah “perampasan”.
Sebab bila ditelusuri lebih lanjut, kata “begal” sebenarnya berasal dari bahasa Jawa.

Nah, di Jawa pula ada sesosok begal yang terkenal sepanjang sejarah, tidak hanya pada masanya saja, namun bahkan hingga saat ini. Yang namanya jauh melampui ketenaran nama Kusni Kasdut, penjahat paling terkenal di tahun 70 an sampai 80 an.

Siapa dia ?

Di tlatah Kadipaten Tuban, tepatnya di hutan Jatiwangi yang terletak di kawasan Lasem, Rembang, Jawa Tengah bermarkas seorang pemuda, namanya Lokajaya.
Lokajaya bukanlah seorang pemuda sembarangan, sebab ia sebenarnya putra Bupati Tuban VIII Raden Tumenggung Haryo Wilotikto. Karena itulah ia juga dikenal dengan nama Raden Mas Sahid.

Yang menjadi tidak elok adalah, meski anak seorang Bupati, Lokajaya ternyata suka mencuri hasil kekayaan Kadipaten Tuban. Sehingga ia juga mendapat julukan yang kesohor sebagai Berandal Lokajaya

Karena itu pula akhirnya ia diusir ayahndanya,dan akhirnya bermarkas di hutan Jatiwangi.
Dan di hutan Jatiwangi inipun, Berandal Lokajaya kerap melakukan pembegalan terhadap orang yang lewat. Namun eloknya, meski berprofesi sebagai begal, berandal Lokajaya tidak menikmati hasil jarahannya sendiri. Hasil pembegalannya justru ia bagi-bagikan kepada rakyat miskin ( kalau di negara barat mirip dengan kisah Robinhood ).

Aksi begal yang dilakukan oleh berandal Lokajaya terus berlanjut hingga akhirnya ia berniat membegal Sunan Bonang yang kebetulan sedang melewati hutan Jatiwangi.
Berandal Lokajaya tertarik dengan tongkat Sunan Bonang yang gagangnya berkilau kuning keemasan. Sehingga, sesaat kemudian Lokajaya merebut tongkat emas Sunan Bonang tanpa ada perlawanan.
Bahkan Sunan Bonang kemudian sampai jatuh tersungkur.

Sunan Bonang menangis hingga berandal Lokajaya merasa iba.
Akhirnya berandal Lokajaya mengembalikan Tongkat Sunan Bonang dan bertanya bagian mana yang membuat beliau kesakitan.
Namun, jawaban Sunan Bonang justru mengagetkan berandal Lokajaya.
Sonang Bonang menangis bukan karena tongkat emasnya direbut atau karena merasa kesakitan. Tetapi beliau menangis karena memutuskan telah rumput.
Sunan Bonang berkata bahwa ia merasa kasihan karena rumput yang tidak bersalah harus mati tercabut karena kesalahan beliau.

Berandal Lokajaya tertegun dengan jawaban Sunan Bonang ini.
Sesaat kemudian, Sunan Bonang lalu menancapkan tongkatnya sehingga menyemburkan air. Dan tempat ini kemudian dikenal dengan nama Sumur Srumbung.
Sunan Bonang lalu bertanya, mengapa Lokajaya membegalnya.
Dan dijawab bahwa ia tertarik oleh kilau emas tongkat Sunan Bonang.

Karena itu oleh Sunan Bonang kemudian ditunjukkanlah Lokajaya kepada sebatang pohon aren.
Dan ajaib, seketika itu pula buah aren berubah menjadi kuning emas.
Karena itu berandal Lokajaya terperanjat. Tetapi karena tertarik, ia hiraukan keajaiban ini. Iapun berusaha memanjatnya.
Namun naas, sebuah aren menimpa kepala berandal Lokajaya sehingga pingsan.

Dan setelah sadar dari pingsannya – berandal Lokajaya sadar jika yang ia hadapi bukanlah orang sembarangan.
Oleh Sunan Bonang berandal Lokajaya diajak menuju ke sebuah Sungai di daerah Sekardadi Kecamatan Jenu.
Di sungai tersebut berandal Lokajaya disuruh menjaga tongkat Sunan Bonang yang ditancapkan pada sebuah batu.
Aneh, berandal Lokajaya menjadi tertidur, selama 2 tahun.

Setelah sadar, berandal Lokajaya diberi pakaian dhalang oleh Sunan Bonang dan di juluki Sunan Kalijaga. Yang maksudnya “Kali” berarti sungai, dan “Jaga” dimaksudkan karena sudah menjaga tongkat Sunan Bonang.
Dan konon pula, setelah diwejang dan digembleng oleh Sunan Bonang tentang ilmu-ilmu ke Islaman, berandal Lokajaya sudah tidak dikenal lagi. Beliau kemudian lebih dikenal sebagai Sunan Kalijaga, satu dari sembilan wali songo yang amat mashur di pulau Jawa ( Jawa Tengah khususnya ).

Dan sampai saat ini-pun nama Sunan Kalijaga dikenal sebagai perintis dan penyebar agama Islam di pulau Jawa. Dan saat ini ada begitu banyak peziarah dari berbagai pelosok Indonesia – bahkan dari luar negeri – yang menziarahi makamnya di daerah Kadilangu Demak, di setiap tahunnya.

Itulah kisah berandal Lokajaya- begal paling terkenal sepanjang masa, hingga akhirnya sadar dan “ber-transformasi” menjadi Sunan Kalijaga.

Apa pesan moral dari hikayat tentang asal usul Sunan Kalijaga ini ?
Diantaranya adalah : bahwa kejahatan pada akhirnya akan selalu kalah dengan kebaikan. Dan sejahat apapun seseorang, ia akan bisa berubah ( menjadi baik ) asal ada kemauan.
Sekian. Tancep kayon.

Lihat juga :

You may like these posts