-->

10 Cara Mengendarai Sepeda Motor Yang Aman Saat Hujan

Pada bulan-bulan “tua” di akhir tahun seperti ini, intensitas turunnya hujan mulai meningkat. Selain beresiko terhadap terjadinya banjir, turunnya hujan juga menyimpan satu resiko yang tak kalah ngerinya. Kecelakan di jalan raya. Terutama bagi para pengendara sepeda motor.
Sebab dibanding dengan mobil yang “berkaki empat”, sepeda motor hanya “berkaki dua” sehingga lebih rawan terpeleset atau jatuh dan menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Untuk mengantisipasi meningkatknya angka kecelakaan lalu lintas, Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya dan Humas Polri telah mengeluarkan satu himbauan kepada para pengendara sepeda motor agar lebih hati-hati dan selalu waspada. Juga disarankan untuk mengendarai sepeda motor dengan Gaya berkendara defensive.

Apa yang dimaksud dengan Gaya berkendara yang defensive ?

Berdasar prosedur standar dari polisi tentang cara mengendarai sepeda motor di jalanan yang basah, Gaya berkendara yang defensive, dapat dilakukan dengan 10 Cara Mengendarai Sepeda Motor Yang Aman Saat Hujan yang berikut ini :

1. Selalu siapkan mantel atau jas hujan
Hujan bisa turun sewaktu-waktu. Karena itu selalu siapkan mantel atau jas hujan pada jok kendaraan. Disarankan menggunakan mantel atau jas hujan yang berbentuk baju dan celana. Sebab akan relative lebih aman dibandingkan dengan model ponco, yang rawan masuk dalam jeruji ban atau rantai. Gunakan juga warna mantel atau jas hujan yang terang dan mencolok sehingga lebih mudah dilihat oleh pengendara lainnya.

2. Gunakan Sepatu
Disarankan menggunakan sepatu, bukannya sandal. Sebab sandal akan mudah terlepas ketika kebetulan jatuh. Sehingga telapak kaki justru tidak terlindungi dan rawan mendapat luka, Pilih sepatu yang tidak licin, tahan air, dan aman untuk kendaraan roda dua. Bukan hanya sekedar modis.

3. Upayakan agar pandangan mata terang dan tidak terhalang
Ketika hujan turun kaca helm sering berkabut, karena terjadinya perbedaan suhu di dalam dan luar helm. Jika memungkinkan, buka sedikit kaca helm, untuk memberi celah agar udara luar bisa masuk guna menyeimbangkan suhu. Bila tidak berhasil, kaca helm sesekali harus diseka. Patikan kaca helm masih bening dan bersih. Jika banyak goresan, atau sudah buram sebaiknya ganti.

4. Pastikan semua lampu bekerja dengan baik.
Ketika hujan turun lebat, kendala terbesar adalah jarak pandang yang terbatas. Karena itu pastikan semua lampu berfungsi dan menyala terang. Sehingga tidak beresiko tertabrak pengendara lainnya.

5. Pastikan ban kondisinya baik.
Ingat, ketika turun hujan, jalanan akan menjadi sangat licin. Ban yang kondisinya sudah tidak baik atau gundul akan sangat beresiko terpeleset , tergelincir ( slip ) atau motor melayang di atas lapisan air (aquaplaning). Jangan lupa selalu periksa juga tekanan angin ban.

6. Berkendara dengan kecepatan rendah
Ketika hujan permukaan jalan menjadi licin. Mengendarai sepeda motor dengan kecepatan rendah akan menjadikan bidang telapak ban lebih banyak dan lama bersentuhan langsung dengan permukaan aspal dan akan menambah daya cengkeram. Dengan kecepatan rendah juga akan mengurangi sudut rebah ketika berbelok. Berkendara dengan kecepatan tinggi saat hujan sangat beresiko.

7. Jaga jarak!
Ketika jalanan basah maka jarak aman pengereman menjadi lebih jauh dibanding kondisi kering. Bila jarak terlalu dekat bisa jadi pengereman tidak mampu. Disamping itu semprotan air berlumpur dari kendaraan di depannya bisa mengganggu pandangan.

8. Hati-hati menerobos genangan air
Jangan sembarangan menerobos genangan air. Sebab pada genangan air bisa jadi terdapat lubang menganga yang bisa membuat sepeda motor jatuh atau terpeleset. Menerobos genangan air dengan kecepatan tinggi juga akan sangat beresiko sepeda motor terpuntir.

9. Jangan langsung hidupkan mesin mogok atau kepergok banjir.
Sebaiknya kendaraan didorong ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Dikhawatirkan sistem pengapian akan mengalami korsleting atau bahkan air masuk ke dalam mesin.

10. Bila genangan air cukup tinggi
Bila genangan air di depan sudah cukup tinggi, bahkan di atas moncong knalpot, sebaiknya mesin dimatikan, tutup ujung knalpot dengan plastik. Usahakan agar kepala busi tidak tersentuh air. Setelah bisa lewat, buka tutup kembali knalpot, injak kick starter beberapa kali pada kondisi kunci kontak "off." Setelah itu putar ke posisi "on" dan hidupkan mesin!

Lihat juga :

You may like these posts