-->

5 Cara Jitu Menjawab Pertanyaan Jebakan Dalam Tes Wawancara Pekerjaan

Salah satu tahapan dalam penerimaan tenaga kerja baru, adalah tes wawancara pekerjaan.

Beberapa orang mengatakan bahwa tes wawancara pekerjaan bisa dibilang gampang-gampang susah. Namun sebagaimana “ilmu” lainnya, wawancara pekerjaan sebenarnya bisa dipelajari dan dilatih.

Sebab pada tes wawancara pekerjaan, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sebenarnya “hanya sekitar itu-itu saja”. Sebab pada dasarnya sebuah wawancara pekerjaan adalah proses penjajagan antara perusahaan dan calon tenaga kerja.
Contoh pertanyaan yang sering diajukan pada saat wawancara kerja dapat dilihat di bawah ini :

Yang menjadikan susah adalah bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan selama wawancara pekerjaan biasanya memang selalu mengandung jebakan.
Salah satu contoh pertanyaan jebakan yang biasa diajukan saat melakukan tes wawancara pekerjaan misalnya : “Coba sebutkan kelemahan Anda”.

Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, anda memang harus jujur – sekali-kali jangan berusaha untuk berbohong. Namun ketika tidak hati-hati, anda justru bisa terpeleset disini, dan menjadikan tidak lolos tes wawancara. Jadi bisa serba salah.

Karena itu agar anda bisa melewati pertanyaan jebakan yang biasa diajukan saat tes wawancara secara mulus, ada baiknya anda tahu 5 Cara Jitu Menjawab Pertanyaan Jebakan Dalam Tes Wawancara Pekerjaan di bawah ini.

Menurut Andrea Kay, penulis buku Interview Strategies That Will Get the Job You Want, beberapa hal yang harus dipelajari dan dikuasai adalah :

1. Sebaiknya hindari cara-cara yang Klise

Mungkin karena grogi, calon tenaga kerja justru seringkali mengatakan kelebihannya sebagai kelemahan. Misal, dengan mengatakan diri sebagai workaholic ( penggila kerja ).
Untuk hal seperti ini Andrea Kay menyarankan cara sederhana dan rendah hati dalam menyatakan kelemahan.
Misalnya, “Saya memang mengalami kesulitan dalam mengorganisir sesuatu. Namun, sekarang saya selalu membuat catatan mengenai hal-hal yang harus dilakukan dan selalu mengecek tenggat waktunya.
Cara ini membantu saya menyelesaikan tugas dan lebih terorganisir.”

2. Selalu berpandangan Positif

Saran lainnya adalah menjadikan kelemahan sebagai cara untuk bersinar saat wawancara.
Bagaimana caranya?
Selalu tampil sebagai orang yang berjiwa positif. Buat diri anda terlihat menarik untuk direkrut. Selalu hindari penggunaan atau mengulang kata yang bernada negatif.
Hindari juga menggunakan kata bermakna superlatif seperti terlemah, terburuk, atau terbesar, karena ini menunjukkan tingkat paling atas.
Sebagai contoh jika mengatakan, “Kelemahan terburuk saya...,” . Artinya kelemahan itu ada dalam level tertinggi dan menyiratkan Anda memiliki kelemahan lain yang levelnya lebih rendah.
Atau contoh sebaliknya “...hal yang paling ingin saya kembangkan...” Ini menyiratkan masih ada hal lain yang juga perlu diperbaiki.

3. Beri Tambahan Nilai Plus

Anda memang harus menjawab kelemahan secara jujur. Namun cobalah tambahkan nilai plus pada kelemahan tersebut.
Misalnya, dengan menambahkan pernyataan, “....tetapi saya sedang berusaha untuk memperbaikinya.”

4. Gunakan kata “Mungkin”

Sebagai contoh, ketika mengatakan, “Kelemahan saya adalah...” Hal ini menggambarkan bahwa kelemahan tersebut mutlak, selalu ada dan tidak bisa bisa diubah.
Namun ketika anda menambahnya dengan kata “mungkin” maka kesannya menunjukkan seolah Anda sendiri bahkan tidak sepenuhnya yakin memiliki kelemahan tersebut.

5. Pilih yang paling Aman

Anda tetap harus menyebutkan kelemahan anda. Namun usahakan memilih satu kelemahan yang tidak akan membuat Anda didiskualifikasi dari wawancara pekerjaan tersebut.
Misalnya, dengan menambahkan pernyataan sedang berusaha memperbaiki kelemahan itu.
Buat seolah sedang belajar dari kesalahan yang pernah Anda buat.

You may like these posts