-->

Kekurangan Jalan Berbayar Elektronik Atau Electronic Road Pricing (ERP)

Dari hasil uji coba ternyata masih terdapat beberapa kekurangan pada penerapan Jalan Berbayar Elektronik Atau Electronic Road Pricing (ERP).

Sebagaimana diberitakan beberapa waktu lalu telah dilakukan uji coba penerapan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing ( ERP ).
Dalam uji coba tersebut difokuskan kepada sinkronisasi gerbang elektronik terhadap on board unit (OBU).

Dari hasil uji coba, menurut Marketing Director PT Alita Praya Mitra (partner lokal dari Kapsch), pada intinya secara umum tidak ditemukan masalah fatal selama pelaksanaan uji coba.

Namun meski demikian, piranti jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing ( ERP ) ini ternyata masih memiliki kelemahan.

Sebagai contoh dalam uji coba tersebut digunakan mobil dengan berbagai macam plat, termasuk dua unit mobil milik Dinas Perhubungan DKI yang dijadikan sampel.
Uji coba dapat berjalan lancar ketika ERP membaca mobil yang menggunakan plat nomor yang normal. Namun masalah kemudian muncul ketika gerbang elektronik tersebut harus membaca pelat kendaraan yang telah dimodifikasi.

Ternyata perangkat ERP tidak mampu membaca mobil yang menggunakan plat-plat seperti itu. Disamping plat nomor yang dimodifikasi. ERP juga tidak bisa membaca plat yang bengkok, plat yang modelnya “macam-macam” atau plat kendaraan yang catnya sudah tidak jelas.
"Yang harus dilakukan adalah bagaimana nomor kendaraan itu terekam dengan jelas. Itu tantangan bagi kami karena banyak pelat yang dimodifikasi, dibengkokkan. Pelat nomor macam-macam modelnya. Contoh pelat nomor depan terbaca, belakang enggak. Kadang-kadang (warna) hitamnya enggak jelas," kata Nia Djamhur yang menjabat sebagai Marketing Director PT Alita Praya Mitra.

Dengan kelemahan tersebut, berarti ERP ini masih bisa "diakali". Sebab sebagaimana diketahui bahwa kondisi di jalan raya tidak sepenuhnya terkontrol dan seragam. Karena kondisi jalan raya pula, maka akan dapat dengan mudah ditemui plat nomor kendaraan yang bengkok, plat kendaraan yang cat luntur karena usia dan cuaca atau sekedar plat nomor kendaraan yang terkena lumpur jalanan sehingga tidak kelihatan. Dengan kondisi (plat) seperti itu berarti ERP pasti tidak akan mampu membacanya.

Namun demikian, dengan ditemukannya kelemahan ini, PT Alita Praya Mitra berjanji akan segera memperbaikinya, sehingga dapat berfungsi seperti yang diharapkan.
"Minggu depan kita coba lagi. Kita juga mau coba bagaimana kendaraan yang dipasangi OBU bisa dicapture saat tengah berada di kendaraan lain," jelas Nia.

Ia juga berharap dalam ujicoba selanjutnya, gerbang elektronik atau ERP ini sudah bisa membaca segala macam jenis pelat, setelah pihaknya melakukan perbaikan yang diperlukan. Pada tahap awal, gerbang elektronik hanya dipasang di depan gedung Panin Bank, Jalan Sudirman.
Uji coba dilakukan secara bertahap selama tiga bulan ke depan. Setelah tahap sinkronisasi dinilai beres, dilanjutkan pembagian acak 50 alat OBU kepada pengguna mobil yang berkantor di Jalan Sudirman.

Simak juga :

You may like these posts