-->

Benarkah Air Zam-Zam Memang Dapat Mengobati Penyakit ?

Ada sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik yang kerap dilontarkan orang : "benarkah air zam-zam memang bisa digunakan untuk mengobati penyakit ?"

Pada musim haji, salah satu hal , oleh-oleh yang ditunggu-tunggu dari orang-orang yang pergi melaksanakan ibadah haji, disamping doa dari orang yang hajinya mabrur, biasanya yang “tidak boleh” ketinggalan adalah air zam-zam.
Bahkan saat ini seperti sebagai sebuah tradisi haji, bahwa seseorang yang baru pulang dari berhaji “harus” membawa oleh-oleh berupa air zam-zam.
Dimana air zam-zam yang dibawa oleh jemaah haji, nantinya akan diberi doa, kemudian dibagi-bagikan kepada sanak saudara atau para tetangga yang ikut menyambut kedatangan haji.

Sebab sangat dipercaya jika air Zam-zam – terlebih yang sudah diberikan doa oleh seorang haji mabrur – bisa membawa “berkah”.

Sehingga karena kepercayaan akan adanya berkah air zam-zam ini pula, ditengarai sering terjadi pemalsuan air zam-zam oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Banyak orang yang sangat mempercayai adanya “berkah” dari air zam-zam.
Namun tidak sedikit pula yang bersikap skeptis.
Pertanyaannya adalah, Benarkah air zam-zam memang “berkah” ?

Benarkah air Zam-Zam bisa digunakan untuk mengobati penyakit ?

Secara mendasar, hal ini memang sangat tergantung kepada pemahaman dan “kepercayaan” masing-masing. Namun secara mendasar pula, memang ada sebuah riwayat yang bisa digunakan sebagai acuan atau bahkan pedoman.

Apa air zam-zam itu ?

Yang dimaksud dengan air zam-zam adalah air yang diambil dari sumur zam-zam. Dan sumur zam-zam sendiri adalah sebuah sumur yang sudah sangat tua. Sebab sumur ini memang telah ada sejak nabi Ibrahim- nabi Ismail. Dan hal ini juga merupakan salah satu keistimewaan dari sumur zam-zam.

Sebab meski berasal dari ribuan tahun lalu, dan airnya terus diambil selama ribuan tahun juga, namun sumur zam-zam tidak pernah kering airnya sampai saat ini.
Sedangkan menurut letak geografisnya, sumur zam-zam ini terletak di jazirah Arab yang sebagian besar berupa padang pasir kering kerontang.

Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh karunia Allah semata kepada nabi Ismail melalui usaha malaikat Jibril. “.......... Ia adalah usaha Jibril dan pemberian (air minum) Allah kepada Isma’il.”
[HR. ‘Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 5/118]

Air zam-zam memang bisa ( sebagai sarana untuk ) mengobati.

Dari riwayat pula, didapatkan bahwa salah satu keistimewaan dari air zam-zam lainnya adalah bisa digunakan untuk ( sarana ) menyembuhkan.

Bahkan tidak hanya itu, air zam-zam juga bisa “berkhasiat” sesuai yang diniatkan oleh orang yang meminumnya ( bahasa Indonesia / jawa : “berkah”? ).
Dasarnya :
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Air zamzam itu sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.”
[HR. Ibnu Majah dalam Sunan-nya 2/1018 dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwaaul-Ghaliil fii Takhriiji Ahaadiitsi Manaaris-Sabiil, 4/320]

Tabi’in Ahli tafsir, Mujaahid rahimahullah berkata,
“Air zamzam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya. Jika engkau meminumnya untuk kesembuhan, maka Allah akan menyembuhkanmu. Apabila engkau meminumnya karena kehausan, maka Allah akan memuaskanmu. Dan apabila engkau meminumnya karena kelaparan, maka Allah akan mengenyangkanmu. Ia adalah usaha Jibril dan pemberian (air minum) Allah kepada Isma’il.”
[HR. ‘Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf 5/118]

Namun diatas itu semua, terlepas dari semua keistimewaan yang dimiliki air zam-zam, semua bala, semua penyakit dapat terjadi karena ijin Allah semata ( entah untuk ujian, cobaan atau hukuman ).
Karena itu segala obat, kesembuhan, dan berkah datangnya dari Allah pula.

Dan air zam-zam adalah salah satu sarana – dengan keistimewaan-keistimewaannya - yang diberikan Allah kepada manusia.

Semuanya kembali tergantung kepada pemahaman, keimanan dan ketaqwaan dari masing-masing orang. Simak juga :

You may like these posts