-->

Mobil Lebih Irit Dan Efiesien Dengan Sistem Injeksi Common Rail

Terjadinya peningkatan kesadaran berlingkungan berimbas ke segala bidang.
Salah satunya adalah di bidang otomotif. Yang termutakhir, sedang ramai digalakkan konsep mobil ramah lingkungan ( green car ).
Coba lihat juga :

Dimana dimasa-masa mendatang kendaraan-kendaraan ( mobil ) diharapkan tidak lagi menggunakan bahan bakar konvensional yang berbasis bahan bakar fosil ( bensin, solar ), tetapi diganti dengan bahan bakar yang bebas emisi dan dapat diperbarui, yaitu mobil bertenaga listrik.
Tetapi sebelum konsep tersebut dapat benar-benar diaplikasikan secara massal, mobil dengan bahan bakar konvensional masih digunakan. Hanya saja dilakukan beberapa pembatasan.
Pembatasan yang dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan persyaratan emisi gas buang minimal.

Sebagai contoh mudah, beberapa waktu lalu mungkin anda pernah mendengar bahwa salah satu produsen mobil lokal Indonesia, yang dikerjakan oleh anak-anak sekolah SMK di Jawa Tengah harus “mengulang” spesifikasi hasil mobil produksinya, sebab setelah diuji kelayakan, emisi gas buangnya ternyata tidak memenuhi syarat yang ditentukan.

Bila dibandingkan dengan mobil-mobil keluaran lama, produksi mobil terbaru sebenarnya sudah jauh perbedaannya dalam hal emisi gas buang.
Sebab mobil-mobil produksi terbaru ( tahun 2000-an ke atas ) umumnya sudah dilengkapi dengan sistem yang terkomputerisasi. Salah satu sistem komputersasi yang dipalikasikan pada mobil-mobil terkini adalah sistem injeksi Common Rail.

Mengintip Cara Kerja Sistem Injeksi Common Rail

Teknologi Common Rail merupakan salah satu cara untuk mendongkrak efisiensi sekaligus menekan emisi gas buang mesin Diesel.

Pada dasarnya sistem Common Rail terdiri dari atas komputer berikut sensornya, pompa injeksi bertekanan tinggi, common rail, dan injektor.
ECU / komputer
Menganalisis data, seperti RPM, beban muatan serta informasi lainnya dari sensor injeksi lalu mengatur penyemprotan solar ke ruang bakar dengan tekanan tinggi oleh injektor mengikuti beban mesin dari putaran rendah hingga putaran tinggi.

Injektor bahan bakar
Berdasarkan sinyal ECU, membuka pintu masuk bagi solar bertekanan tinggi dari common rail dan mengatur masalah injeksi bersama-sama selenoid sebelum menyemprotkannya ke ruang bakar. Injektor ini pertama kali digunakan untuk truk.

Common Rail
Menyimpan solar bertekanan yang disuplai dari pompa injeksi, kemudian menaikkan tekanannya serta membagi solar bertekanan tinggi tersebut ke beberapa injektor untuk disemprotkam ke masing-masing silinder yang ada di dalam mesin.

Pompa bahan bakar
Pompa bahan bakar bertekanan tinggi ini mengambil solar dari tangki bahan bakar, meningkatkan tekanannya dan mengirim solar tersebut ke common rail.
Perangkat ini memberikan kontribusi yang sangat besar untuk sistem injeksi bahan bakar efisiensi tinggi.

Jadi jika diuraikan secara singkat, prinsipnya adalah, common rail menginjeksikan solar bertekanan tinggi – di atas tekanan normal – kepada setiap silinder mesin sesuai dengan beban kerja mesin pada setiap tingkatan putaran ( RPM ).
Lihat juga :

Bahkan pada putaran rendah, common rail dapat menghasilkan tekanan injeksi yang tinggi sehingga pembakaran mesin tetap bersih.
Dan lagi pula, ECU dapat memerintahkan injektor untuk mengeluarkan “pilot injection” dahulu sebelum melakukan penyemprotan solar secara penuh.

Kesimpulannya, performa mesin akan meningkat, hemat bahan bakar ( irit BBM ), emisi gas buang rendah ( khususnya pada emisi senyawa NO x), suara yang dihasilkan lebih halus dan getaran mesin berkurang.

Semula sistem injeksi Common Rail banyak digunakan pada truk berkapasitas besar atas dasar efisiensi. Namun setelah melihat kehebatan dan manfaatnya, produsen otomotif lalu berlomba menerapkannya pada mobil-mobil bermesin Diesel dengan kapasitas yang lebih kecil.

Apakah mobil Diesel anda sudah menggunakan common rail ?

Dan jika berbicara tentang masalah penghematan bahan bakar, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menaikkan nilai Oktan bahan bakar. Cara ini dapat dicapai, salah satunya dengan menggunakan bensin AX. Dan anda bisa membuatnya sendiri.
Tapi sudahkah anda tahu, bagaimana cara membuatnya ?
Jika belum coba lihat disini :

You may like these posts